Pandawara Group, Lima Sahabat Menerjang Sungai demi Pungut Sampah

Beragam cara bisa dilakukan untuk memberikan manfaat bagi lingkungan di sekitar. Seperti halnya yang dilakukan oleh lima pemuda yang tergabung dalam kelompok Pandawara. 



Thông tin phim


Mereka tanpa ragu mengambil sampah-sampah yang ada di sungai hingga septic tank.

Adalah Muchamad Ikhsan, Gilang Rahma, Agung Permana, Rafly Pasya, dan Rifki Sa'dulah yang punya kegiatan untuk membersihkan sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran sungai. Kepedulian mereka terhadap lingkungan ini mendapat sorotan publik dan membuat Pandawara menjadi viral di sosial media.

Pandawara Group, Para Pemuda Pemburu Sampah Sungai dari Bandung

Aksi Pandawara dengan membuat konten bersih-bersih sungai banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Mereka dianggap mampu menginspirasi dengan aksi menjaga lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya.

Kiprah Pandawara diawali pada pertengahan 2022 lalu. Kelima pemuda yang merupakan teman dari satu domisili yakni Jalan Caringin, Kopo, Kota Bandung, mengaku sering menjadi korban banjir kala hujan turun mengguyur Bandung dengan lebat.

"Pandawara ini terbentuk dari perkumpulan teman-teman SMA, inisiasinya karena kita terdampak dulu si, karena emang wilayah kita suka banjir dan kita berlima mencari penyebab masalahnya apa sih bisa banjir," kata Muchamad Ikhsan saat diwawancarai detikJabar di salah satu kafe di Jalan Banda, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Selasa (3/1/2023).

"Karena kalau kita lagi nongkrong nih suka kebanjiran. Dari pada kita bersihin setelah banjir ya kita coba cari sebabnya," sambung Ikhsan yang saat itu baru saja bertemu dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Merasa tidak nyaman dengan terus menerus menjadi korban banjir, Ikhsan dan keempat temannya kemudian mencari penyebab terjadinya banjir hingga akhirnya ditemukan akar masalah banjir yang terjadi karena menumpuknya sampah di aliran sungai. "Setelah ditelusuri penyebabnya apa karena penyumbatan sampah di sungai," ujarnya.

Awalnya kata dia, mereka tidak turun langsung ke dalam sungai untuk membersihkan sampah seperti yang dilakukan saat ini. Mereka tadinya hanya membersihkan sampah di sisi-sisi sungai.

Namun rupanya hal itu tidak berdampak besar untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayahnya. Dari situlah, Ikhsan dan keempat rekannya memutuskan untuk terjun langsung ke sungai untuk mengangkut sampah yang menumpuk disana.

"Untuk awalnya kita mengurangi sampah di pelataran sungai, tapi selama 10 bulan berjalan kita turun ke sungai yang emang sampahnya sudah numpuk, kita eksekusi dan alhamdulillah sampai sekarang berjalan," ungkap Ikhsan.

Dengan bermodalkan peralatan seadanya, kelima pemuda ini turun ke kubangan sungai yang sudah menghitam dipenuhi sampah. Bau tak sedap hingga hewan-hewan seperti lintah sudah menjadi hal yang biasa mereka rasakan tiap beraksi.

Namun tekad Pandawara untuk membuat sungai-sungai di Bandung bersih dari sampah yang kuat membuat mereka tidak berhenti melakukan aksi tersebut. Hingga kini mereka telah menggunakan perlengkapan yang lebih memadai dengan memakai sepatu boot, sarung tangan hingga alat pengait sampah.

"Kita coba memperluas juga kegiatan kita dan setelah di sekitaran kita sudah aman, kita cari sungai lain yang sampahnya sudah darurat numpuk. Selain di Kopo, pernah di Rancaekek, tapi banyaknya di Bandung Selatan dari sungai besar kecil dan septic tank," ujarnya.

Berbagai jenis sampah pernah diangkut oleh Pandawara dari sungai-sungai yang mereka bersihkan. Mulai dari sampah plastik hingga sampah 'raksasa' seperti kasur dan lemari. "Random ya, kalau nemu sampah itu di sungai ada sofa, kasur dan bongkahan lemari juga ada," ucap Ikhsan.

Jadi Korban Pungli

Tiap kali Pandawara melakukan aksi bersih-bersih sungai, sampah yang dihasilkan dari sungai kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS). Namun Ikhsan mengaku sempat mendapat pengalaman yang membuatnya tak habis pikir. Sebab ia dan teman-temannya menjadi korban pungli (pungutan liar) dari oknum petugas TPS.

"Untuk pengalaman yang menurut kita agak kaget, ada pungli dari TPS. Pas mau kita buang (sampah) kita dimanfaatkan, kita kan koordinasi dengan TPS, ini kita ada sampah cuma gabisa angkut karena kita pakai motor kan. Pihak TPS nembak Rp 500 ribu buat angkutnya, untungnya bisa ditawar," paparnya.

Arti Nama Pandawara

Ikhsan juga menjelaskan arti dari nama Pandawara. Menurut dia, nama Pandawara diambil dari dua kata yaitu Pandawa dan Wara.

"Diambil dari dua kata, Pandawa yang dalam kisah pewayangan artinya berlima juga, waranya di berbagai bahasa artinya membawa berita baik," jelasnya.

Pandawara Group, Aksi Lima Pemuda Membersihkan Sungai yang Penuh Dengan  Sampah di Bandung - Klik Times

Tujuan Utama Pandawara

Masih kata Ikhsan, Pandawara punya tujuan besar yakni ingin mengajak semua pemuda di Indonesia untuk peduli terhadap lingkungan dengan aksi nyata yakni tidak membuang sampah sembarangan dan mau membersihkan sampah di depan mata.

"Ini jadi habit (kebiasaan) agar kita bisa menjaga lingkungan untuk bisa memperluas biar anak muda bisa mengikuti apa yang kita lakukan bahwa mengambil sampah itu gak sebosan apa yang dilihat, menjaga lingkungan juga bisa keren," ungkapnya.

Untuk memudahkan tujuan itu, Pandawara juga sengaja membuat konten yang diunggah ke akun TikTok, Instagram hingga Youtube. "Iya ada di tiktok, Instagram dan YouTube, tujuannya untuk mengajak bahwa anak muda bisa ikut tergerak menjaga lingkungan," tutup Ikhsan.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas