Pelajaran yang Dipetik Menpora dari Gagalnya World Beach Games Bali
Dito Ariotedjo baru menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI selama 4 bulan sejak resmi dilantik pada awal April lalu.
Namun, di masa kepemimpinannya itu, sudah dua event olahraga internasional yang batal terlaksana di Indonesia, yakni Piala Dunia U-20 hingga ANOC World Beach Games 2023.
Untuk event yang terakhir, sejatinya akan digelar di Bali pada Agustus mendatang. Namun, waktu perhelatan yang mepet dan masalah dana menjadi sebab World Beach Games batal terlaksana. Ia menegaskan bahwa semua pihak, termasuk Kemenpora, harus belajar dari semua ini.
Dito mengaku belajar banyak dari kejadian ini. Dalam menjalankan event olahraga, menurutnya memang harus dipersiapkan sematang mungkin. Selain itu, jabatannya sebagai Menpora RI itu juga harus membuatnya tegas ketika mengajukan event internasional.
"Kebetulan saya menjadi menteri baru 4 bulan. Rencana ANOC sudah berjalan. Intinya ini buat pelajaran bagi semua stakeholder. Terutama bagi Kemenpora sendiri harus tegas ketika mengajukan perhelatan dunia," kata Dito, Selasa (1/8).
"Mungkin kami memang ada kendala, kejadian kemarin terkait pandemi dan Piala Dunia U-20, jadi pihak sponsor tidak bisa men-support ANOC. Pihak KOI juga tidak bisa menduga. Ke depan perencanaan kita menyiapkan menjadi tuan rumah akan dipantau kembali," tambah dia.
ANOC World Beach Games 2023 di Bali resmi dibatalkan pada Selasa (5/7). Dalam situs resminya, ANOC mengumumkan Bali tak siap menggelar turnamen tersebut. Dalam pernyataan resminya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengaku tak mendapatkan anggaran yang cukup dari pemerintah.
Di sisi lain, Dito membantah pemerintah tak mengucurkan dana untuk turnamen tersebut. Persiapan yang terlalu mepet diyakini menjadi alasan utama batalnya World Beach Games 2023 di Bali.
Sejatinya, World Beach Games akan digelar di Bali pada 5-12 Agustus 2023. World Beach Games pertama kali digelar di Doha, Qatar, pada 2019.
Komentar Pedas