Pembelaan Ardilla Si Pembunuh Suami Anggota Brimob Soal Bugil Bareng Paman

Ardilla Rahayu Pongoh menyampaikan sejumlah pembelaan usai dituding ketahuan bugil bareng pamannya, Andi Abdullah Pongoh serta membunuh suaminya sendiri, Brigadir Yones Fernando Siahaan. Ardilla menegaskan dua tuduhan itu tidak benar.



Thông tin phim


Detik-detik Istri Bunuh Suami Anggota Brimob Usai Kepergok Bugil Bareng  Paman

Pembelaan Ardilla dibacakan oleh kuasa hukumnya, Romeon Habari di Pengadilan Negeri (PN) Sorong, Senin (10/7/2023). Dirangkum detikcom, berikut poin-poin pembelaan Ardilla:

1. Sebut Kesaksian Anak Hasil Rekayasa Keluarga Brigadir Yones

Pengadilan Negeri Sorong Gelar Sidang Pembunuhan Anggota Brimob Fernando  Siahaan

Untuk diketahui, anak Ardilla yang masih bocah menjadi saksi kunci karena disebut jaksa menyaksikan saat ayahnya, Brigadir Yones dibunuh oleh Abdullah dan tiga orang pria tak dikenal. Menurut jaksa, Ardilla adalah dalang pembunuhan suaminya itu.

Namun Ardilla membantah kesaksian anaknya. Dalam pledoinya, Ardilla menilai kesaksian anaknya itu merupakan hasil rekayasa dari keluarga Brigadir Yones.

"Kami tim penasehat hukum mendapat jejak digital melalui media sosial terdakwa I, ternyata kata-kata yang disampaikan oleh saksi anak bertolak belakang dengan kehidupan sebelum anak berada dalam kekuasaan keluarga korban," ungkap Romeon Habari di persidangan.

"Maka terjawablah bahwa kata-kata itu bukanlah dari lubuk hati seorang anak kepada ibunya dan besar dugaan kata-kata yang diucapkan anak telah direkayasa oleh keluarga korban," imbuhnya.

Romeon menilai pledoi kliennya itu bukan tanpa alasan. Keluarga korban disebut memisahkan hubungan antara Ardilla yang merupakan ibu kandung saksi anak.

"Sejak saksi anak berada dalam kekuasaan keluarga korban sifatnya berubah dan sinis terhadap terdakwa I, seolah-olah terdakwa I orang yang paling brengsek di dunia dan keluarga korban selalu menghalang-halangi terdakwa I bertemu dengan saksi anak," ujarnya.

2. Bantah Bugil Bareng Paman

Ardilla juga membantah kesaksian anaknya yang menyebut dirinya pernah kepergok bugil bareng pamannya. Ardilla menegaskan kesaksian sang anak bohong besar.

Kepergok Bugil Bareng Paman di Kamar Mandi, Istri Bunuh Suami Anggota  Brimob di Depan Anak - Wartakotalive.com

"Bahwa terdakwa I Ardilla Rahayu Pongoh dan terdakwa II Andi Abdullah Pongoh membantah keterangan anak yang menyatakan bahwa melihat om Aslam dan mamanya di dalam kamar mandi dua kali di balik gorden kamar tidur, ini merupakan ke kebohongan yang sangat besar," demikian pledoi Ardilla.

Pihak Ardilla menilai kesaksian anak tersebut sangat tidak masuk akal. Pasalnya, saksi anak mengaku melihat dari kamar tidurnya bahwa Ardilla dan pamannya, Andi Abdullah Pongoh bugil bareng di kamar mandi.

"Bagaimana mungkin anak bisa melihat mama dan om Aslam dalam kamar mandi dari kamar tidur sedangkan jarak kamar mandi tidak sejajar dengan kamar tidur," kata Romeon.

"Letak kamar mandi agak masuk ke dalam sepanjang 120 cm sehingga sangat mustahil kalau anak bisa melihat dari dalam kamar tidur," lanjut Romeon.

3. Ardilla Ungkap Motif Perselingkuhan Prematur-Subjektif

Ardilla juga membantah membunuh suaminya setelah ia dan pamannya ketahuan bugil bareng. Pihak Ardilla juga menilai tuduhan perselingkuhan sebagai motif Ardilla dan pamannya membunuh Brigadir Yones sangat prematur.

Istri Anggota Brimob Ancam Bunuh Anak Usai Kepergok Habisi Sang Suami

"Percakapan WA antara korban (Brigadir Yones) dengan terdakwa (Ardilla) yang dijadikan alasan perselingkuhan dan pertengkaran atau motif pembunuhan sangat prematur," kata Romeon Habari.

Menurut Romeon, percakapan WhatsApp tersebut tidak bisa serta merta menjadi bukti adanya rencana dan eksekusi pembunuhan dari Ardilla dan pamannya. Dia menegaskan penilaian itu sangat subjektif.

"Sebab tidak ada yang bisa membuktikan bahwa terdakwa satu dan terdakwa 2 melakukan rencana pembunuhan," kata Romeon.

Romeon juga memastikan kedua terdakwa tidak menjalin hubungan gelap di belakang Brigadir Yones. Keduanya juga dipastikan tidak melakukan perbuatan asusila.

"Dan tidak ada percakapan untuk melakukan tindakan asusila antara terdakwa I dan terdakwa II," katanya.

Kronologi Pembunuhan Brigadir Yones

Pembelaan Ardilla Si Pembunuh Suami Anggota Brimob Soal Bugil Bareng Paman

Ardilla sebelumnya melaporkan suaminya mati bunuh diri. Namun berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, Brigadir Yones dibunuh oleh Ardilla dan pamannya.

Dakwaan jaksa mengungkap pembunuhan itu berawal dari pertengkaran hebat antara korban dengan istrinya, Ardilla pada Selasa, 28 Agustus 2018 silam. Pertengkaran tersebut terjadi karena Ardilla ketahuan selingkuh oleh sang suami.

Pertengkaran tersebut terjadi di rumah pasutri tersebut di Jalan Sorong Makbon Perumahan Bambu Kuning, Kelurahan Giwu, Kota Sorong. Menurut jaksa, pertengkaran ini disaksikan anak korban yang masih berusia 6 tahun.

Pertengkaran hebat kedua orang tuanya membuat saksi anak gelisah di kamarnya. Kegelisahan itu membuat saksi anak tak bisa memejamkan matanya hingga malam hari.

Anak Brigadir Yones yang gelisah dan tak bisa memejamkan matanya sejak Selasa (28/8/2018) malam itu kemudian mencoba mengintip dari balik gorden kamarnya pada Rabu (29/8/2018) dini hari. Saat itu anak korban bermaksud mencari tahu kondisi ayah dan ibunya usai pertengkaran hebat tersebut.

Saat mengintip, saksi anak justru melihat paman dari ibunya, Andi Abdullah Pongoh dan 3 orang pria yang tidak diketahui identitasnya. Keempat pria itu disebut berada di area dapur rumah.

"(Saksi anak-anak korban) yang gelisah dan belum tidur lalu melihat dari balik gorden kamarnya yaitu terdakwa II Andi Abdullah dan 3 pelaku lainnya yang tidak dikenali identitasnya sudah berada di rumah," demikian kronologi yang terungkap dalam dakwaan penuntut umum, dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Sorong, Selasa (27/6).

Saat itu Brigadir Yones ternyata ada di dalam kamar mandi rumahnya. Andi Abdullah dan tiga pria yang tidak dikenal itu kemudian menyerang Brigadir Yones saat keluar dari kamar mandi.

"Terdakwa Andi Abdullah Pongoh bersama dengan 3 pelaku yang tidak diketahui identitasnya memegang tangan, kaki dan mencekik leher korban Yones Siahaan dengan cara 1 orang pelaku memegang kedua tangan dari arah depan korban," kata jaksa.

Satu orang pelaku disebut memegang kedua kaki Brigadir Yones. Sementara satu pelaku lainnya mencekik leher korban dari arah belakang.

"Korban sudah tidak bisa bergerak lagi kemudian dari arah belakang terdakwa II Andi Abdullah melayangkan kepal tinju (memukul) dari arah kepala belakang korban hingga korban terjatuh ke lantai dapur dan tidak berdaya lagi," kata jaksa.

Saksi anak yang melihat ayahnya dihabisi pelaku kian terkejut karena ibunya tiba-tiba datang membawa kabel berwarna merah. Sang ibu bersama-sama dengan pelaku lainnya menggantung ayahnya sebagai skenario kematian ayahnya karena bunuh diri.

"Dengan cara memindahkan korban di bawah pintu dapur dengan tetap terlilit kabel Eterna warna merah di leher korban Yohanes Fernando Siahaan," ungkap jaksa.

Hingga akhirnya aksi saksi anak ketahuan mengintip dari balik gorden oleh ibunya. Ardilla yang panik lantas mendatangi saksi anak atau putranya itu.

"Terdakwa I mengancam korban dengan mengatakan, kalau kamu bilang siapa-siapa, kubikin kayak bapakmu, mendengar hal tersebut membuat anak saksi anak menjadi ketakutan dan trauma terhadap terdakwa I. (Saksi anak) langsung naik ke tempat tidurnya lalu pura-pura tidur dan tidak mau melihat lagi terdakwa I," kata jaksa.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas