Menurut Muhadjir, segala upaya yang dapat meringankan beban mahasiswa dalam membayar pendidikan harus didukung, termasuk inisiatif pinjol, asalkan dilakukan secara resmi, transparan, dan tidak merugikan mahasiswa. 

Ia menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan sistem pinjaman online itu sendiri; penyalahgunaan biasanya terjadi karena para pengguna yang tidak bijak.

Muhadjir juga menyadari adanya anggapan komersialisasi pendidikan dengan mekanisme pembayaran kuliah menggunakan pinjol, namun menegaskan bahwa setiap pihak bebas memberikan pendapatnya. 

Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa ada kampus bagus di DKI yang telah bekerja sama memberikan bantuan mahasiswa melalui pinjol, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kampus mana yang dimaksud dan skema kerjasama tersebut. 

Dukungan terhadap berbagai alternatif pembayaran yang sah dan menguntungkan bagi mahasiswa merupakan langkah penting dalam mengatasi kesulitan finansial yang dihadapi mereka selama menempuh pendidikan.

Pinjaman online (pinjol) merupakan salah satu masalah di Indonesia yang sudah banyak memakan korban. Banyak masyarakat yang terjebak dalam jeratan bunga tinggi dan praktik penagihan yang tidak manusiawi, yang berujung pada tekanan psikologis bahkan hingga kasus bunuh diri. 

Pemerintah yang mendukung pembayaran UKT dengan menggunakan pinjol mungkin bermaksud menawarkan alternatif solusi untuk membantu para mahasiswa, namun langkah ini harus diiringi dengan pengawasan ketat baik dari pihak pemerintah maupun kampus. Tanpa pengawasan yang memadai, risiko penyalahgunaan dan dampak negatif terhadap mahasiswa sangat tinggi. Edukasi terhadap mahasiswa juga diperlukan agar pinjaman ini nantinya akan tepat sasaran.

Uji coba perlu dilakukan untuk menilai efektivitas metode pembayaran UKT dengan pinjol ini. Hal ini meliputi penilaian terhadap suku bunga, jangka waktu pembayaran, serta kebijakan penagihan. 

Evaluasi yang mendalam akan membantu memastikan bahwa metode ini benar-benar membantu mahasiswa tanpa menimbulkan beban tambahan yang berlebihan. 

Mengingat sejarah buruk pinjol di Indonesia, setiap langkah harus diambil dengan hati-hati, memprioritaskan perlindungan dan kesejahteraan mahasiswa. 

Pengalaman buruk di masa lalu menunjukkan betapa pentingnya regulasi yang ketat dan pengawasan yang konsisten.

Keseriusan pemerintah dalam mengelola pinjaman online harus diperketat demi memperlancar para mahasiswa dalam membayar UKT dengan pinjol ini dan mencegah masalah-masalah baru di masa depan. 

Langkah-langkah perlindungan seperti penetapan batas suku bunga, transparansi informasi, dan prosedur penagihan yang manusiawi harus diterapkan. Selain itu, edukasi mengenai penggunaan pinjol secara bijak juga sangat penting agar mahasiswa tidak terjebak dalam utang yang tidak terkendali. 

Dengan pendekatan yang tepat, pembayaran UKT melalui pinjol bisa menjadi solusi yang membantu tanpa menimbulkan kerugian jangka panjang bagi mahasiswa.