Psikolog Tanggapi Sikap Tamara Tyasmara yang Gigit dan Cubit Jenazah Dante: Terlalu Anarkis
Artis Tamara Tyasmara sempat berupaya membangunkan jenazah putranya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, dengan menggigit, mencubit, dan memukul tubuh sang anak.
Tindakan itu sampai membuat beberapa bagian tubuh jenazah Dante muncul lebam dan bekas gigitan. Tak hanya itu, gara-gara tindakannya tersebut, banyak warganet yang berpikiran negatif terhadap perempuan 29 tahun itu.
"Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semua. Sebadan aku cubitin biar ada respons, itu niat aku," kata Tamara Tyasmara kepada wartawan.
Tindakan Tamara Tyasmara mendapat banyak tanggapan, termasuk dari Psikolog Nurchayati. Ia memaklumi reaksi mantan istri Angger Dimas tersebut. Menurutnya, itu adalah respons manusiawi dari seorang ibu.
"Pasti yang muncul pertama kali adalah rasa shock. Nah, ekspresi shock ini biasanya memang macam-macam," kata Nurchayati, mengutip dari tayangan HotShot.
Namun menurut Nurchayati juga, ekspresi panik dari Tamara Tyasmara termasuk anarkis dan tindakan itu justru patut dipertanyakan.
Menurut Nurchayati, ada kemungkinan tindakan kekerasan tersebut dilakukan sebelumnya.
"Bisa jadi kalau memang ada tindakan anarkis, bisa menjadi pertanyaan apakah tindakan-tindakan ini memang sebelumnya juga dilakukan oleh orang tersebut," imbuhnya.
Tetapi, bisa juga hal itu disebabkan oleh emosi Tamara Tyasmara yang kurang baik atau belum dapat menerima kematian Dante.
"Semakin baik pengetahuannya wawasannya atau kondisi emosinya lah, gitu ya, semakin baik maka semakin dia mudah menerima," ucapnya.
"Ada dorongan dalam diri untuk tidak ingin menyakiti orang yang kita sayang. Apalagi kalau orang yang kita sayang tersebut meninggal," katanya menyambung.
Biasanya, orang tersebut akan berupaya menghidupkan kesayangannya tanpa harus menyakiti.
Komentar Pedas