Perang Arab Menggila, Hizbullah Tembak 300 Roket Israel Darurat 48 Jam
Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran ke Israel, Minggu dini hari waktu setempat. Setidaknya 300 lebih roket dan drone telah ditembakkan proksi Iran di Lebanon tersebut ke Negeri Zionis sebagai tanggapan atas pembunuhan salah satu komandannya Fuad Shukr di Beirut akhir Juli lalu.
Kelompok ini memenuhi janji balas dendamnya dengan menargetkan 11 pangkalan dan barak militer Israel. Dataran Tinggi Golan, yang dianeksasi Israel dari Suriah juga jadi sasaran tembak.
"Jumlah roket Katyusha yang diluncurkan hingga saat ini lebih dari 320... ke arah posisi musuh," kata pernyataan Hizbullah dikutip dari AFP, Senin (26/8/2024).
"Fase pertama telah berakhir dengan kesuksesan total", tambah kelompok bersenjata itu lagi.
Hizbullah pun menegaskan pihaknya kini pun dalam siaga tinggi. Dikatakan bahwa, jika ada serangan balasan Israel yang melukai atau menewaskan warga sipilnya lagi, Hizbullah akan semakin menjadi memberi hukuman yang sangat berat.
Sebenarnya kekerasan antara kedua belah kubu sudah terjadi sejak perang Gaza pecah di Palestina. Hizbullah menyerang Israel di perbatasan sebagai aksi protes serangan di wilayah kantong itu.
Kekerasan lintas batas sejuah ini telah menewaskan 600 orang di Lebanon, di mana 131 adalah warga sipil. Sementara di Israel ada 46 orang, dengan 26 warga sipil, termasuk di Dataran Tinggi Golan.
Israel Darurat-Bandara Tutup
Sementara itu, Israel telah mengumumkan keadaan darurat nasional selama 48 jam sejak pukul 06.00 pagi Minggu. Pernyataan resmi diberikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
"Deklarasi keadaan darurat memungkinkan IDF (militer Israel) mengeluarkan instruksi kepada warga Israel, termasuk membatasi pertemuan dan menutup lokasi yang mungkin relevan," kata Gallant, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dimuat juga oleh AFP.
"Saya yakin bahwa ada kemungkinan besar serangan terhadap penduduk sipil di wilayah negara tempat deklarasi situasi khusus tidak berlaku," ujarnya lagi mengacu pada tindakan darurat lokal sebelumnya.
"Dengan ini saya nyatakan situasi khusus di garis depan di wilayah lain di negara ini. Situasi ini berlaku selama 48 jam mulai pukul 6:00 pagi," kata Gallant.
Militer Israel sendiri mengatakan jet tempurnya telah menyerang ribuan peluncur roket Hizbullah di Lebanon Selatan. Roket-roket Hizbullah itu rata-rata menyerang Israel utara dan tengah.
"Sekitar 100 jet tempur IAF ... menyerang dan menghancurkan ribuan laras peluncur roket Hizbullah yang terletak dan tertanam di Lebanon selatan," kata militer dalam sebuah pernyataan.
"Sebagian besar peluncur ini ditujukan ke Israel utara dan beberapa ditujukan ke Israel tengah," tambahnya.
Salah satu juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengklaim serangan itu sebagian besar berhasil digagalkan. Namun masih ada tembakan yang terus diluncurkan.
"Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa ada sedikit kerusakan... kerusakan yang sangat kecil," klaimnya.
Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang tewas pada hari Minggu dalam serangan jet Israel di selatan negara itu. Gerakan Amal, sekutu Hizbullah, kemudian mengumumkan seorang pejuang dari Khiam telah tewas.
Di sisi lain, bandara udara Israe, Ben Gurion dekat Tel Aviv, sempat ditutup karena serangan Hizbullah. Beberapa pesawat sempat dialihkan ke bandara lain.
Komentar Pedas