Kejadian ini terjadi pada sore hari, di mana sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria berdiri di tengah flyover, mengacungkan senjata api ke arah kendaraan yang melintas. Video tersebut langsung menyebar luas dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat, mulai dari kepanikan hingga kemarahan.

Menurut saksi mata, pria tersebut terlihat dalam keadaan emosional dan tampak tidak stabil. Beberapa pengemudi dan pejalan kaki yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkannya kepada pihak berwenang. 

Hal ini memicu respons cepat dari aparat kepolisian.

Menanggapi laporan tersebut, polisi segera melakukan penyisiran dan mengamankan lokasi untuk mencegah kemungkinan terjadinya tindakan lebih lanjut. Unit Gegana (Gegana) dari Brimob serta tim negosiator dikerahkan untuk menangani situasi. 

Setelah beberapa jam negosiasi, pihak kepolisian berhasil meyakinkan pria tersebut untuk menyerahkan diri tanpa insiden lebih lanjut.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Andi Wijaya, dalam konferensi pers menyatakan bahwa proses negosiasi berjalan dengan lancar dan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. "Kami bersyukur karena situasi ini berhasil dikendalikan tanpa ada yang terluka. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi agar tidak menambah kepanikan," ujarnya.

Pria yang terlibat dalam insiden tersebut kini berada dalam pengawasan kepolisian untuk proses penyidikan lebih lanjut. Pihak berwajib tengah menyelidiki latar belakang dan motif dari tindakan yang dilakukan oleh pria tersebut. Saat ini, pria tersebut telah ditahan dan akan dikenakan proses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Video aksi mengacungkan pistol ini memicu berbagai reaksi dari publik. Banyak yang merasa cemas dan prihatin dengan keselamatan di jalan raya, sementara yang lain mengkritik cepatnya penyebaran informasi yang tidak terverifikasi di media sosial. Kasus ini juga menjadi pembahasan penting mengenai pentingnya respons cepat dan koordinasi antara pihak kepolisian dan masyarakat.