Rachel Vennya Diusir dari Vila Mewah di Bali gegara Mi Instan
Selebgram Rachel Vennya mengungkap pengalaman buruk saat menginap di salah satu vila privat di Bali. Pengalaman itu dibagikan melalui Instagram story @rachelvennya dan ramai di media sosial sejak Jumat (2/2/2024).
Dalam unggahannya itu, Rachel Vennya menceritakan jika ingin menggunakan dapur di vila tersebut harus membayar terlebih dahulu. Peralatan masak di dapur vila tersebut juga dikunci.
Rachel Vennya menyebut aturan itu tidak dijelaskan di awal saat dia memesan vila. Ia bahkan diprotes pemilik vila karena membawa mi instan sendiri.
Rachel Vennya juga membagikan tangkapan layar pesan dari sang pemilik vila.
"We don't deal with people that bring everything themselves and want a cheap bali holiday. We get luxury clients that want an experience. (Kami tidak berurusan dengan orang-orang yang membawa semuanya sendiri dan menginginkan liburan murah di Bali. Kami mendapatkan klien mewah yang menginginkan pengalaman)," kata sang pemilik vila dalam unggahan yang dilihat detikBali, Sabtu (3/1/2024).
Akibatnya, Rachel Vennya dan teman-temannya merasa diusir dan memilih pergi dari vila tersebut.
Kronologi
Rachel Vennya dalam videonya membeberkan kronologi kejadian tak mengenakkan itu. Mantan istri Niko Al Hakim alias Okin itu sudah mencari vila sejak Desember 2023 untuk Djakarta Warehouse Project (DWP) di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Dia mencari vila di kawasan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung.
"Tapi udah pada sold out dan aku cari yang kamarnya banyak karena waktu itu rencananya mau pergi ramean. Akhirnya aku ketemu vila ini namanya MMM Boutique Hotel & Villa. Dia (vila) ada 9 kamar. Karena hanya ada itu yang available jadi aku booking," katanya.
"Ternyata aku nggak bisa datang ke DWP hari pertama dan kedua karena anak aku lagi perform. Jadi aku mengajukan refund tapi nggak boleh kata hotelnya," imbuh Rachel.
Rachel menyebut harga sewa vila per malamnya Rp 25 juta dan ia memesan untuk 3 malam. Saat pihak vila menolak refund, akhirnya Rachel Vennya meminta reschedule atau menjadwalkan ulang untuk menginap di vila tersebut.
Itupun, kata Rachel, ia masih dikenakan tagihan biaya reschedule Rp 15 juta. Tibalah hari saat Rachel dan teman-temannya menginap di vila tersebut.
Ia menceritakan awalnya semua berjalan baik-baik saja. Rachel dan teman-temannya juga sempat ditawarkan makan pagi oleh staf. Namun karena dia memesan vila privat, ia berkeinginan masak sendiri.
"Aku beli mi instan, aku bawa sereal, cemilan. Aku belanja lah di supermarket. Beli minuman juga. Kita beli dari luar. Terus tiba-tiba kita diminta corkage fee (biaya yang dikenakan apabila membawa minuman dari luar). Per botol di sini dikenakan Rp 400 ribu," jelas Rachel Vennya.
Rachel juga dilarang masuk ke area bar dan kitchen di vila tersebut. Jika ingin memakai peralatan itu, tamu ternyata harus membayar lagi.
Setelah protes pelayanan vila, Rachel juga dimasukkan ke grup salah satu layanan perpesanan bersama pegawai hingga pemilik vila. Pemilik vila itu menawari refund hanya 50 persen setelah berdebat dengan Rachel.
"Aku sebenernya nggak terima. Ini bener-bener the worst villa I ever been in Bali (villa terburuk yang pernah saya kunjungi di Bali)," keluh Rachel.
Dalam unggahan terakhir di Instagram storynya, Rachel Vennya mengatakan uang pemesanan villa sudah dikembalikan 100 persen setelah videonya viral di media sosial. Pemilik villa tersebut juga meminta maaf kepadanya.
Namun, hingga berita ini diterbitkan,pengelola vila belum memberikan penjelasan terkait keluhan Rachel Vennya tersebut.
Komentar Pedas