Ragasa, 'Raja Topan' Dari Angkasa: Jalur Maut Terlihat Dari Luar Angkasa
Topan super Ragasa terlihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
JalanViral.com – Citra satelit terbaru mengungkap perjalanan dramatis topan super Ragasa yang dijuluki "Raja Topan", dengan mata badai raksasa dan pusaran awan pekat, bergerak dari Samudra Pasifik melewati selat antara Filipina dan Taiwan, mendekati daratan China.
Laporan eksklusif Reuters, Minggu (23/9), menampilkan rekaman time-lapse selama tiga hari dari Topan Ragasa, dikompilasi dari citra satelit milik Colorado State University (CSU), Badan Meteorologi Jepang (JMA), dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA).
Topan Terkuat Dunia 2025
Ragasa dinobatkan sebagai topan terkuat di dunia sepanjang tahun ini. Dibentuk dari depresi tropis di lepas pantai Filipina sejak 18 September, hanya dalam tiga hari ia meningkat delapan level menjadi topan super, dengan kecepatan angin mencapai 270 km/jam.
Badan Meteorologi Tiongkok menyebut Ragasa sebagai "Raja Topan", mengingat kekuatannya yang luar biasa. Dari luar angkasa, mata topan tampak seperti pusaran perak raksasa yang menelan langit Pasifik dan bergerak cepat menuju utara Laut Cina Selatan.
Kerusakan Serius di Taiwan dan Ancaman ke Tiongkok
Hujan deras akibat Ragasa menyebabkan bendungan jebol di Taiwan, menewaskan setidaknya 14 orang pada 23 September. Saat ini, badai terus melaju ke utara Laut Cina Selatan, mendekati Hong Kong dan diperkirakan akan mendarat di pesisir selatan Tiongkok.
Puluhan juta jiwa di wilayah Guangdong dan Guangzhou diperkirakan terdampak. Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi dan mengevakuasi ratusan ribu warga untuk meminimalisasi korban jiwa.
Pandangan dari Stasiun Luar Angkasa
Astronot Jepang, Kimiya Yui, membagikan foto-foto spektakuler dari Topan Ragasa yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
"Stasiun ini kebetulan melintasi Topan Ragasa. Saya sungguh khawatir dengan kondisi orang-orang di bawah sana," tulis Yui dalam unggahan yang viral dengan 10 juta tayangan.
Komentar netizen pun membanjiri unggahan tersebut:
"Mata badai itu terlihat seperti pusar Bumi... menakjubkan namun mengerikan."
"Seakan akan ditelan badai. Gambar ini mengingatkan kita betapa kecilnya manusia di hadapan alam."
Menurut pengamatan terbaru, mulai pagi ini Ragasa memasuki fase pelemahan cepat akibat pengaruh tekanan tinggi benua Asia. Pukul 04.00 pagi, pusat badai terpantau berada di utara Laut Cina Selatan, sekitar 650 km sebelah timur Móng Cái – Vietnam, dengan kecepatan angin maksimal 201 km/jam.
Ragasa Mulai Melemah
Random image image widget
Komentar Pedas