Review Film: The Super Mario Bros Movie
Review The Super Mario Bros Movie: duo sutradara sukses membuat film ini bisa dinikmati dengan ringan, menggembirakan sekaligus menegangkan dalam takaran pas.
Duo sutradara sukses membuat film The Super Mario Bros Movie bisa dinikmati dengan ringan, menggembirakan sekaligus menegangkan dalam takaran pas.
Bagikan
Sebagai salah satu pemain gim Mario dulu kala, film animasi The Super Mario Bros Movie yang kini digarap Aaron Horvath dan Michael Jelenic jelas mengundang sejumlah pertanyaan dan rasa penasaran dalam diri saya.
Pertama, bagaimana Horvath dan Jelenic bersama penulis Matthew Fogel akan menggambarkan karakter dalam gim legendaris Nintendo itu dalam film. Dan yang kedua, seseru apa ceritanya?
Yang pasti, rasa menyaksikan film ini akan berbeda ketika saya masih memainkan permainan itu dulu kala. Bila gim terasa sekadar "seru", kali ini The Super Mario Bros Movie membuat kisah duo Mario dan Luigi jadi lucu dan menggemaskan.
Pembukaan film ini pun terbilang on point, meski sempat membuat saya mengerem diri agar tak terlalu berekspektasi tinggi yang bisa berujung pada kekecewaan.
Namun keputusan Horvath, Jelenic, dan Fogel soal pembukaan film ini patut dihargai. Kisah pembukaan itu sengaja dibangun sebagai jembatan untuk menuju inti cerita agar penonton yang mungkin tak memainkan versi gim masih bisa mengikutinya.
Horvath dan Jelenic bisa dibilang berhasil membuat The Super Mario Bros Movie bisa dinikmati dengan ringan, menggembirakan sekaligus menegangkan dalam takaran pas, khususnya untuk anak-anak.
Menariknya, hampir semua karakter dalam film ini tak digambarkan dengan ekstrem. Misalnya Mario, dia ditampilkan penuh semangat dalam berapa adegan, tapi bisa menjadi sangat pesimis di adegan lainnya.
Kemudian Bowser si raja kura-kura dari Dark Land yang serakah dan jahat. Namun, di sisi lain dia juga sangat rapuh, terutama dalam kisah percintaannya. Atau Princes Peach yang digambarkan anggun dan feminin dalam berpakaian, tapi punya sifat yang agak maskulin.
Horvath, Jelenic, dan Fogel jelas berusaha adil dalam mengembangkan karakter-karakter dalam film ini dan memperlihatkan dua sisi dari seseorang.
Rupanya, selain dua pertanyaan di awal yang bertengger dalam benak saja jelang menyaksikan The Super Mario Bros Movie, ada jawaban lain yang saya dapat dari film ini.
Saat memainkan gim Mario, saya hanya sekadar memainkannya saja dan tak berpikir panjang untuk apa Mario susah-susah melewati tiang demi tiang. Sampai akhirnya, saya mendapatkan jawabannya dalam film ini.
Hubungan Mario dan Luigi sebagai kakak-adik yang erat dan saling menyayangi dan menjaga adalah resep rahasia dari kisah legendaris ini.
Cerita itu pun tergambar dengan menyentuh dalam film ini berkat karakter yang terbangun secara optimal, meski berbalut berbagai visual yang cerah dan menyenangkan.
Review The Super Mario Bros Movie: Jelas, Horvath dan Jelenic tak ingin membuat The Super Mario Bros Movie menjadi film yang berat dan serius.
Jelas, Horvath dan Jelenic tak ingin membuat The Super Mario Bros Movie menjadi film yang berat dan serius. Bahkan dalam adegan pertarungan pun, selipan-selipan ringan dimunculkan baik berupa humor maupun latar yang begitu 'membahagiakan'.
Selain itu, saya sendiri terkesan dengan para pengisi suara The Super Mario Bros Movie yang pas dengan karakter mereka. Terutama, Anya Taylor-Joy yang mengisi karakter Princess Peach. Lembut tapi terkesan berani.
Apresiasi juga patut diberikan kepada duo sutradara Aaron Horvath dan Michael Jelenic dengan penulis Matthew Fogel atas bagaimana mereka merancang formula agar kisah dari :gim rilisan dekade '80-an ini masih bisa relate dengan generasi kini.
Meski begitu, beberapa sentuhan lawas dekade '80-an pun tetap disisipkan. Salah satunya Salah satunya lagu Take On Me yang dipopulerkan oleh A-ha. Meski dirilis 1985, lagu ini beberapa tahun terakhir kembali tenar di media sosial.
Hanya ada sedikit catatan yang masih terasa mengganjal dari film ini. Beberapa kali humor dalam The Super Mario Bros Movie terasa dipaksakan, entah memang tak bisa relate dengan seluruh penonton atau trio kreator berusaha keras agar film ini 'menyenangkan'.
Namun yang pasti, The Super Mario Bros Movie konsisten meninggalkan kesan yang sama, lucu dan menggemaskan secara keseluruhan. Salah satu film yang bisa dinikmati antara anak dengan orang tuanya di libur panjang seperti saat ini.
Komentar Pedas