Media sosial Twitter (X) dihebohkan oleh kabar yang beredar bahwa Cut Intan Nabila berencana mencabut laporan kasus dugaan KDRT yang tengah diproses oleh pihak kepolisian di Polres Bogor.  

Kabar ini pertama kali muncul dari akun X @b**ottetangga__, yang menuliskan, "Cut Intan dirumorkan bakal menarik laporan, netizen: wah, Lesti part 2 nih. Beredar kabar bahwa Cut Intan Nabila diduga bakal mencabut laporan terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Armor Toreador."

Kabar ini tentu saja membuat Rizky Billar, yang pernah terseret kasus serupa, geram.  Melalui akun X resminya, Rizky Billar mengungkapkan kekecewaannya dengan kalimat yang digunakan dalam berita tersebut.  

"Lesti part 2? Kalau nggak tahu kejadian sebenarnya nggak usah sok tau lu. Kalau berdasarkan laporan doang," tulis Rizky Billar dengan nada kesal.  

Rizky Billar juga menegaskan bahwa kasus dugaan KDRT yang menjeratnya sebagai tersangka tidak memiliki bukti yang kuat. 

 "Pagi juga ditetapkan tersangka. Btw gue doang kasus KDRT yang sampai sekarang bukti di TKP tidak benar-benar ada," sambungnya.  

Cut Intan Nabila sendiri akhirnya angkat bicara untuk meluruskan kabar simpang siur yang beredar mengenai kasusnya.  

Ia menegaskan bahwa kasus dugaan KDRT yang dialaminya masih terus berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku.  "Saya ingin meluruskan berita simpang siur di luar sana terkait kasus saya, di mana kasus ini masih terus berjalan sesuai prosedur hukum yang ada," terang Cut Intan Nabila melalui akun Instagram @cut.intannabila.  

Cut Intan Nabila juga berharap agar kasusnya dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia untuk mencegah terulangnya kasus KDRT.  "Saya berharap agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus saya, agar tak terulang lagi kasus-kasus KDRT seperti yang saya rasakan," sambungnya.

Pernyataan Cut Intan Nabila ini menunjukkan bahwa ia tetap teguh dalam memperjuangkan keadilan dan tidak akan menyerah dalam menghadapi kasus yang sedang menimpanya.  

Ia juga menunjukkan keberanian untuk berbicara dan menyuarakan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai tekanan dan rumor yang beredar.  

Kasus Cut Intan Nabila ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya untuk tidak mudah termakan isu dan rumor yang beredar di media sosial.  Kita perlu bijak dalam menyikapi informasi dan tidak menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.  

Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya untuk memberikan dukungan kepada korban KDRT dan tidak menyalahkan mereka atas apa yang terjadi.  

Kita perlu memahami bahwa korban KDRT sering kali mengalami trauma dan membutuhkan bantuan untuk keluar dari situasi yang sulit.