Aksi ini disusul pengakuan Nikita Mirzani mendapat kekerasan fisik dan mental dari seseorang berinisial RI. Nama Rizky Irmansyah lantas paling banyak disebut netizen sebagai terduga pelaku.

“Dalam beberapa bulan terakhir, saya menapaki perjalanan yang tak terduga. Perjalanan yang ditandai dengan rasa sakit dan resiliensi,” Nikita Mirzani mencuit dalam bahasa Inggris.

Pengakuan itu disampaikan melalui unggahan akun Instagram pada Minggu, 14 April 2024. Sang artis membagikan potret diri dalam nuansa monokrom seolah isyarat tengah bersedih.

Pelantun "Nikita Gang" mengakui dulu mencintai seseorang berinisial RI. Kehadiran kekasih justru meninggalkan jejak menyakitkan dalam hidup Nikita Mirzani.

"RI, seseorang yang pernah aku cintai, menjadi sumber kekerasan mental dan fisik dalam hidupku. Bekas luka yang ditinggalkan dalam, tapi aku menolak membiarkannya mendefinisikan. Saatnya mengakhiri kediaman dan menghadapi kenyataan dari apa yang saya alami," tulisnya.

Kemudian, Nikita Mirzani mengungkap diamnya selama ini disebabkan oleh ketakutan akan pendapat negatif orang lain. Setelah lama bungkam, ia menyampaikan kebenaran.

"Sekian lama, aku diam menanggung beban atas tindakannya, takut akan penghakiman atau ketidakpercayaan orang. Tapi tidak lagi. Diamku berakhir disini, menggantinya dengan tekad berkata kebenaran, " imbuhnya.

Meski tidak mengungkap secara detail apa yang terjadi, namun Nikita Mirzani menegaskan punya bukti. "Bagi mereka yang mungkin meragukan atau mempertanyakan kisah saya, ketahuilah ini: Saya punya bukti, bukti yang berbicara lebih keras daripada kata-kata yang bisa saya ucapkan," akunya.

"Tapi aku memilih untuk tidak terlibat dalam pertarungan kata-kata. Sebaliknya, saya fokus pada penyembuhan dan membangun kembali hidup saya," Nikita Mirzani menambahkan.

Merespons pengakuan Nikita Mirzani, warganet menggeruduk akun Instagram @rizky_irmansyah. Walhasil, unggahan terakhirnya bersama Prabowo saat Lebaran jadi sasaran warganet. Saking kecewa, sebagian warganet meminta ajudan Prabowo itu mengklarifikasi dugaan kekerasan.