Salah Sebut Atlet Korea Selatan sebagai Korea Utara, Pihak Olimpiade Minta Maaf
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengeluarkan permintaan maaf setelah terjadi kesalahan mengumumkan tim Korea Selatan sebagai tim Korea Utara dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris.
Insiden ini terjadi saat para atlet Korea Selatan berparade di Sungai Seine, di mana mereka secara keliru diperkenalkan sebagai perwakilan "Republik Rakyat Demokratik Korea", nama resmi Korea Utara.
Ketua IOC Thomas Bach telah berbicara langsung dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.
Dilansir dari AFP, dalam percakapan tersebut, Presiden Yoon menekankan bahwa kesalahan seperti ini tidak boleh terulang dan berharap acara Olimpiade berjalan sukses.
Kantor Presiden Korea Selatan menyatakan bahwa rakyat Korea Selatan terkejut dan bingung dengan kesalahan tersebut.
Ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara memang masih tinggi, mengingat kedua negara secara teknis masih dalam keadaan perang sejak konflik tahun 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata.
Ketegangan ini semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan penangguhan perjanjian militer utama tahun 2018.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan menyatakan penyesalannya atas kesalahan pengumuman tersebut.
Wakil Menteri Olahraga dan Kebudayaan Korea Selatan, Jang Mi-ran, yang juga merupakan juara angkat besi Olimpiade 2008, meminta pertemuan dengan Ketua IOC Thomas Bach untuk membahas masalah ini lebih lanjut. Delegasi Korea Selatan terdiri dari 143 atlet yang akan bertanding di 21 cabang olahraga, sementara Korea Utara mengirim 16 atlet, menandai kehadiran mereka kembali di Olimpiade sejak terakhir kali berpartisipasi di Rio 2016.
Komite Olimpiade Nasional Korea Selatan berencana untuk bertemu dengan komite penyelenggara Olimpiade Paris dan IOC untuk memastikan langkah-langkah pencegahan agar kesalahan serupa tidak terjadi di masa mendatang.
Kesalahan ini terjadi di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara Korea Utara dan Korea Selatan, termasuk insiden balon pembawa sampah yang dikirim melintasi perbatasan, yang mendarat di kompleks kepresidenan Korea Selatan awal pekan ini.
Balon-balon ini merupakan respons terhadap aktivitas propaganda dari para aktivis di Korea Selatan yang ditujukan untuk merongrong rezim pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Komentar Pedas