Akibat serangan itu, 18 orang gembala yang sedang menggembalakan ternaknya di salah satu desa tewas, dan tujuh korban lainnya di desa lainnya.

"Militan ISWAP mengendarai lebih dari 15 sepeda motor dan menyerang orang-orang kami yang sedang merumput di Kukawa. 18 orang meninggal tanpa sempat menembakkan satu peluru pun ke mereka (para penyerang)," kata salah satu penggembala yang selamat, Habibu Ardo, dilansir Reuters, Kamis (27/7).

Sementara itu, salah satu warga lainnya, Bakura Mustapha, menyebut mayat-mayat para gembala itu ditemukan di antara semak-semak. Para korban baru dikuburkan hari ini dengan cara Islam.

Negara bagian Borno terletak di jantung wilayah yang dikuasai oleh ISWAP selama 14 tahun terakhir. Wilayah tersebut berbatasan dengan negara Chad dan Kamerun.

Konflik ini diduga diluncurkan oleh Boko Haram yang kemudian bergabung dengan ISWAP dan menjadi afiliasi dari ISIS.

PBB memperkirakan, dalam konflik berkepanjangan ini, setidaknya sudah ada 350 ribu orang yang tewas hingga akhir 2020. Selain itu, ada jutaan warga lainnya yang harus menggantungkan hidup pada bantuan.