Mengenal Dampak Buruk Cedera Otak yang Dialami David Latumahina
David Latumahina Masih Belum Sadarkan Diri
Info Viral: David Latumahina, korban penganiayaan Mario Dandy hingga kini masih koma dan belum sadarkan diri. Remaja 15 tahun ini menderita cedera otak serius yang dikenal dengan sebutan Diffuse Axonal Injury (DAI).
David hingga kini masih dirawat intensif dalam ruang ICU di rumah sakit. Apa sebenarnya Diffuse Axonal Injury?
Kondisi terkini David Latumahina
Diffuse axonal injury adalah cedera otak traumatis (traumatic brain injury/TBI). Cedera otak yang satu ini mengacu pada rusak atau terputusnya serabut saraf penghubung panjang yang ada di otak atau axon.
Mengutip laman Medical News Today, DAI terjadi akibat benturan keras atau kuat di kepala. Secara umum, DAI dapat menyebabkan seseorang mengalami koma.
Setelah tumbukan, otak tampak bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak. Tabrakan keras itulah yang dapat menyebabkan kerusakan otak.
Itu sebabnya DAI dapat menyebabkan serabut saraf robek. Selain itu Otak tampak bergerak dan berputar di dalam tengkorak. Secara sederhana, DAI mempengaruhi merusak kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan bagian lain.
Akibatnya, dapat menyebabkan masalah neurologis, koma, kerusakan jangka panjang, bahkan kematian. DAI juga dapat menyebabkan pasien mengalami perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif sementara atau permanen.
DAI Bisa Sembuh Ga?
Setelah perawatan darurat, seseorang mungkin memerlukan obat-obatan dan pembedahan untuk membantu mengelola gejalanya. Mereka mungkin juga membutuhkan rehabilitasi.
Perawatan akan tergantung pada sejauh mana cedera pasien. Pasien mungkin perlu mempelajari kembali banyak keterampilan sehari-hari, seperti berjalan dan berbicara.
Sejumlah kecil pasien dengan DAI parah sadar kembali dalam waktu satu tahun setelah cedera. Setelah bangun dan stabil, rencana perawatan komprehensif dari tim rehabilitasi cedera otak dapat membantu memulihkan kualitas hidup pasien.
Namun efek kerusakan dapat diminimalisir dengan terapi dan sejumlah tindakan media. Namun tujuan perawatan bukan untuk menyembuhkan total. Hanya untuk menstabilkan pasien dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Komentar Pedas