Dari laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, permainan cepat sejak awal laga dilakukan oleh Justin Patrick Alex dan kawan-kawan, guna melakoni laga terakhir Grup A dalam ajang yang sudah 13 kali diselenggarakan itu.

Pelatih tim basket pelajar putra Indonesia, Rifky Antolyon, mengapresiasi kerja keras anak asuhnya.

Menurut dia, para pemain telah menerapkan sistem yang telah dirancang pelatih dengan baik.

"Secara keseluruhan pertahanan mereka luar biasa, sesuai dengan yang kami mau," kata Rifky.

Ia mengatakan, awalnya sejumlah pemain sempat bermain individual dan membuat Thailand memperkecil ketertinggalan.

Namun, permainan atau kerja sama tim kembali dilakukan guna menaklukkan terhadap lawan yang terkadang mampu membalikkan keadaan dan memimpin skor.

Rifky mengakui, timnya juga sempat kesulitan mengatasi pemain Thailand dengan nomor punggung 33, Thanawat P, yang memiliki postur besar serta kemampuan yang bagus di paint area dan di luar.

Tetapi dia tidak hilang akal dan mencoba meramu strategi, guna menaklukkan pemain andalan Thailand tersebut yang membahayakan pertahanan Indonesia.

Sepanjang pertandingan, kata dia, Thailand juga tidak tinggal diam dan beberapa kali melakukan pergerakan, serta tembakan yang menyulitkan Indonesia.

Beruntung, para penggawa Merah Putih mampu mempertahankan keunggulan saat kembali membalikkan skor di kuarter terakhir, sehingga tidak bisa dikejar oleh Thailand.