Uang Infak di SMK Rembang Sudah Dibangun Musala, Bagaimana Nasibnya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah masih melakukan kajian terkait pengembalian dana pungutan yang disebut infak di SMK N 1 Sale Rembang.
Sebab, dana sebesar Rp 130 juta sudah digunakan untuk membangun musala.
Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, mengatakan pihaknya akan mengkaji tentang pengembalian dana tersebut dengan pihak komite sekolah. Apakah orang tua murid ikhlas jika uangnya sudah digunakan untuk membangun musala.
"Kita akan kaji bersama komite, apakah ortu siswa rida, karena sudah jadi tempat ibadah ya, soalnya uang yang sudah dibayarkan sudah jadi bentuk fisik. Sementara Kepsek ini di-nonjob-kan agak lama karena peristiwa sudah tahun lalu, pendalamannya harus lebih lanjut. Kita masih mengkaji terlebih dahulu karena uang tersebut tahun 2022," ujar Uswatun, Kamis (13/7).
Namun, jika terdapat sisa dana pembangunan musala, maka sekolah wajib mengembalikan uang sisa tersebut.
"Kalau ada uang sisa wajib dikembalikan," tegas dia.
Ia menyayangkan penarikan uang infak atau pungli itu demi pembangunan musala. Padahal, jika sekolah mau berterus terang tentang kondisi sarana dan prasarana di sekolahnya, pihaknya akan siap membantu.
"Harusnya ada komunikasi, selama ini belum ada komunikasi. Sebenarnya kami juga bisa mensupport dalam jumlah yang tidak secara total. Insyallah ada bantuan perbaikan sarpras di SMKN 1 Sale," ungkap dia.
Selama ini, lanjut dia, pihak sekolah kerap tidak memperbarui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sehingga, pihaknya tidak mengetahui kondisi sekolah.
"Sebenarnya terkadang sekolah lupa mengupdate dapodik, padahal kita membaca dari dapodik, termasuk ada pemeliharaan di satuan pendidikan, Misal ada bangunan yang kondisinya rusak berat, ya segera dilakukan update pada Dapodik dan koordinasi dengan cabang dinas," kata Uswatun.
Komentar Pedas