"Bantu doa semuanya karena Umi mewakilkan masyarakat muslim, masyarakat seluruh Indonesia, bahkan juga teman-teman saya yang non muslim pun banyak ikut mensupport. Di sini juga masyaallah Umi mewakilkan dari semua keresahan," kata Marissya Icha di Bareskrim Polri, kemarin.

Marissya Icha mengatakan selain Umi Pipik juga banyak mendapat cerita keresahan melihat konten-konten yang selebgram Oklin Fia yang belakangan heboh dan dianggap terlalu vulgar.

"Terus pada saat itu juga teman-teman Umi menginfokan kepada saya, akhirnya saya komunikasikan dan konsultasikan apakah unsur-unsurnya masuk untuk dibuat laporan polisi, yang di mana alhamdulillah sudah dikomunikasikan kepada ahli-ahlinya unsurnya bisa masuk. Ya alhamdulillah laporna kami diterima," sambung Marissya Icha.

"Ini juga sebenarnya titipan dari teman-teman public figure juga yang namanya tak bisa disebutkan, semuanya concern ke sini," timpal Umi Pipik.

Marissya Icha mengatakan sebenarnya banyak public figure yang bersedia menjadi saksi. Namun, pada hari membuat laporan setelah didiskusikan kata Marissya Icha dan Umi Pipik, tak perlu saling tunggu karena faktor kesibukan, laporan itu bisa langsung dibuat.

"Sebenarnya banyak juga public figure yang mau bersaksi hari ini. Cuma karena kita hari ini datang ke sini berharap LP kita langsung diterima, kita komunikasikan ke teman-teman lain, punya kesibukan masing-masing. Teman-teman public figure lain bersedia sekali, cuma kita langsung saja buat laporan dan cukup memohon doa saja," jelas Marissya Icha.

Hal itu juga terbukti dari banyaknya komentar positif yang mendukung langkah Marissya Icha dan Umi Pipik melaporkan Oklin Fia dengan duggan tindak pornografi. Setelah membuat laporan, Marissya Icha membuat unggahan dan banyak mendapat komentar positif.

Komentar positif diberikan oleh Fairuz Arafiq, Sonny Septian, Wardah Maulina, Mawar, dan Tika Ramlan.

Umi Pipik juga sempat menjelaskan alasannya melaporkan Oklin Fia karena sudah berdiskusi dengan majelis taklim se-Jabodetabek dan keresahannya sebagai ibu yang mempunyai anak.

"Cuma di sini saya lebih kepada saya sebagai seorang pendakwah, saya juga sebagai seorang ibu dan mendapat masukan-masukan seluruh majelis taklim se-Jabodetabek yang sudah ada DM saya, telepon saya membicarakan soal ini. Saya juga punya majelis taklim remaja, yang saya terima mereka pun mengutarakan hal ini tentang keresahan mereka," kata Umi Pipik.

Selain itu, moral anak-anak zaman sekarang menjadi pertimbangan Umi Pipik untuk mengambil langkah tegas. Terlebih saat ini media sosial bisa diakses juga dengan anak-anak.

"Anak-anak itu kan 10 atau 20 tahun ke depan mereka yang akan memimpin, bagaimana jika seandainya konten-konten seperti ini bermunculan lagi? Akhirnya moral anak kita. Semua anak-anak kecil pun bisa mengakses social media. Saat mereka men-searching akhirnya keluar itu apakah itu jadi sebuah tuntunan buat mereka?" tuturnya.