Tramadol adalah jenis obat pereda nyeri yang seharusnya hanya tersedia dengan resep dokter karena potensinya untuk penyalahgunaan dan ketergantungan.

Dengan keprihatinan yang mendalam terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak mereka, sekelompok emak-emak tersebut memutuskan untuk mengambil inisiatif dan mengunjungi toko yang terbukti menjual Tramadol tanpa resep.

Mereka memutuskan untuk menghadap langsung pemilik toko dan meminta penjelasan tentang praktik penjualan obat yang tidak etis ini.

Tindakan emak-emak ini sebagian besar didorong oleh rasa keprihatinan atas kesejahteraan anak-anak mereka yang terancam oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Mereka khawatir bahwa anak-anak mereka dapat menjadi korban dari penjualan Tramadol yang semakin meluas. Penyalahgunaan obat-obatan seperti Tramadol dapat mengakibatkan dampak yang sangat berbahaya pada kesehatan fisik dan mental anak-anak, bahkan dapat berujung pada ketergantungan.

Dalam video yang menampilkan insiden ini, terlihat sejumlah emak-emak yang menanyakan pemilik toko tentang praktik penjualan obat tersebut.

Mereka menekankan betapa berbahayanya penyalahgunaan Tramadol bagi anak-anak dan mengingatkan pemilik toko untuk berhenti menjualnya tanpa resep dokter.

Tindakan ini mencerminkan keberanian para ibu yang ingin melindungi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan obat-obatan terlarang.