Dilihat detikcom dari video yang beredar, Rabu (2/8/2023), dinarasikan Pratiwi tengah didatangi oleh pihak dinsos. Dalam video itu juga terlihat adanya perdebatan saat anak-anak di yayasan itu mau diambil pihak dinsos.

Dinarasikan juga bahwa Pratiwi merasa kecewa atas adanya tindakan pengambilan bayi di yayasannya tersebut. Terdengar juga ada perdebatan terkait prosedur dan legalitas yayasan itu untuk merawat bayi-bayi dari ODGJ.

"Mereka menanyakan soal legalitas kita. Alhamdulillah legalitas kita ada," tulis dalam keterangan video yang viral.

Kepala Dinsos Kota Tangerang Mulyani membantah pihaknya melakukan penjemputan paksa bayi-bayi di yayasan milik Pratiwi. 

Menurutnya, yang melakukan penjemputan adalah petugas dari Kementerian Sosial (Kemensos) serta kepolisian, sementara Dinsos Kota Tangerang hanya melakukan pendampingan.

"Jadi kami hanya diminta mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos. Karena kebetulan lokasi kejadiannya di wilayah administratif Kota Tangerang," kata Mulyani dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).

Mulyani menjelaskan, anak-anak yang dijemput dari yayasan itu sudah dalam perlindungan Kemensos. Kejadian tersebut juga sedang didalami oleh kepolisian.

"Anak-anak tersebut saat ini pun diketahui dalam naungan Kementerian Sosial," ujarnya.

"Saat ini, kejadian tersebut pun sudah dalam penanganan dan pendalaman oleh pihak Bareskim Polri. Hasilnya apa, indikasinya apa, merupakan ranah Bareskrim Polri yang nanti akan memberikan penjelasan," tambahnya.

Dia mengungkap sejauh ini belum ada pengajuan surat administrasi dari yayasan milik Pratiwi tersebut. 

Menurutnya, Pemkot Tangerang memperbolehkan masyarakat menyelenggarakan urusan sosial, namun harus mengikuti aturan yang berlaku.

"Sejauh ini, Dinsos Kota Tangerang belum pernah menerima surat-surat pengajuan yayasan dari yang bersangkutan. Sedangkan di Kota Tangerang sendiri, jumlah yayasan yang tercatat keberadaannya di Kota Tangerang ada di angka 140 lebih dan hingga kini terus mendapat pemantauan, pendampingan atau pembinaan berkala dari Dinsos Kota Tangerang," ucapnya.

Lebih lanjut, Mulyani menyayangkan adanya tindakan masyarakat yang menyerang akun media sosial Dinsos Kota Tangerang. Bahkan, menurut dia, akun media sosial Dinsos Kota Tangerang ditangguhkan.

"Dengan ini, kami mengimbau, masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan, sebelum dapat informasi yang lengkap dan benar. Lebih bisa menahan diri dengan pemberitaan yang ada dan jangan termakan provokasi," imbuhnya.