Peristiwa ini terjadi ketika pengecoran sedang berlangsung oleh petugas kontraktor. Peristiwa ini bermula dari tindakan seorang pengendara becak motor yang memutuskan untuk nekat masuk ke jalan cor yang masih dalam tahap pengerjaan.

Sayangnya, bentor yang dibawanya tersangkut di jalan tersebut, menyebabkan kemacetan.

Melihat tindakan pengendara becak motor tersebut, sejumlah pengendara lainnya juga ikut-ikutan menerobos cor beton yang belum selesai tersebut.

Bahkan, tidak hanya kendaraan kecil, kendaraan roda empat, dan truk besar pengangkut kayu juga ikut melintasi jalan tersebut.

Konsekuensinya, ruas jalan sepanjang 50 meter mengalami kerusakan total.

Sebelumnya, pihak pengelola, yang diwakili oleh Agung, telah memasang rambu-rambu dan menempatkan petugas jaga di sekitar proyek untuk mencegah kendaraan melintas.

"Selama proyek berjalan, kami sudah memasang pembatas dan menempatkan petugas jaga untuk menghalau kendaraan agar tidak melintas," ujar Agung.

Namun, saat proses pengecoran sedang berlangsung, petugas yang seharusnya menjaga di sisi utara justru terlibat dalam pengawalan mobil molen yang mengangkut material cor beton. Hal ini memungkinkan pengendara nekat menerobos masuk ke area tersebut.

Peristiwa ini terekam oleh penduduk sekitar dan videonya menjadi viral di media sosial. Kontraktor yang menangani proyek ini diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 50 juta akibat kerusakan yang terjadi.

Kejadian ini menjadi peringatan tentang pentingnya mematuhi tanda peringatan dan larangan saat pekerjaan konstruksi sedang berlangsung.