Melansir AsiaOne, Kamis (24/8/2023), aksi ini terjadi pada 17 Agustus lalu, sekitar pukul 3 sore, saat badai petir sedang melanda kawasan tersebut. Dengan dilindungi oleh payung yang diletakkan di ambang jendela, orang tersebut terlihat meraih bagian samping kompressor AC dengan sesuatu di tangannya.

Wanita ini menduga bahwa orang tersebut kemungkinan sedang mencoba membersihkan AC. 

Namun, yang membuat panik adalah fakta bahwa kondisi cuaca saat itu sangat ekstrem, dengan hujan lebat dan kilat petir. Atas kejadian ini, penduduk berharap pihak berwenang akan segera menyelidiki insiden tersebut.

"Ini sangat berbahaya, apalagi karena hujan disertai petir. Saya berharap pihak berwajib segera menyelidikinya," ujar wanita tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan tersebut sangat berbahaya. Fakta bahwa seseorang duduk dengan tidak aman di atas kompressor AC yang terletak di luar gedung apartemen, terutama pada ketinggian dan saat cuaca ekstrem, mengundang kekhawatiran akan potensi risiko yang dapat terjadi.

Terkait dengan insiden ini, penting untuk diingat bahwa jatuh dari ketinggian telah menjadi penyebab utama kematian di tempat kerja. 

Data dari sebuah forum yang diselenggarakan oleh Workplace Safety and Health (WSH) Council Singapura mencatat bahwa kejadian jatuh dari ketinggian menjadi penyebab dari 29 kematian di tempat kerja pada paruh pertama tahun 2022, sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Kamis (24/8/2023).

Tidak hanya itu, perlu dicatat bahwa praktek kerja tanpa alat pengaman juga menjadi perhatian. Warganet yang mengikuti berita ini mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap fakta bahwa kontraktor layanan AC lainnya juga terkadang menugaskan pekerja tanpa mengenakan alat pengaman yang sesuai.