Sebuah video yang menggambarkan panasnya Semarang viral. Video itu membuktikan panasnya Semarang dengan menyoroti jemuran baju yang kering dalam 30 menit. Emang iya? Yuk buktikan.

Di akun X @jawafess diunggah video TikTok dari akun @riszkywannn yang melakukan percobaan menjemur pakaian mulai pukul 10.35 WIB. Kemudian ia mengecek lagi delapan pakaian yang dijemur pada pukul 11.10 WIB. Menurut perekam video, jemuran itu sudah kering.

Belum diketahui kapan video itu diambil dan di Semarang sebelah mana. Namun, detikJateng mencoba mengikuti percobaan tersebut. Lokasi percobaan ada di wilayah Pedurungan atau sekitar 7,5 kilometer dari pesisir pantai.

Pukul 11.27 WIB

Daster mulai kering, jaket parasit masih basah di bagian karet bawah, batik mulai kering, kemeja tebal masih ada basah di lengan dan kantong, kaos katun tebal tersisa basah di ketiak dan lengan. Untuk kaos katun tipis sudah kering total.

Pukul 11.47 WIB

Daster hanya kurang ujung lengan dan bagian tengah kancing yang belum kering. Jaket parasit dan kemeja batik sudah kering. Sedangkan kemeja tebal tinggal tersisa lembab di kantong, kemudian kaos katun tebal hanya tersisa bagian ketiak yang basah.

Pukul 12.00 WIB

Semua jemuran kering.

Jadi untuk enam jemuran tersebut kering semuanya butuh waktu sekitar 1 jam 22 menit untuk hari ini di jam-jam tersebut.

BMKG soal Suhu Semarang

Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan suhu maksimal di Kota Semarang beberapa hari terakhir mencapai 35°-37° celsius. Suhu tersebut belum masuk kategori ekstrem.

"Beberapa hari terakhir suhu maksimal berkisar 35-37° cerlcius. Masih belum ekstrim. Rata-rata suhu maksimal di data kami pada bulan Oktober adalah 36,2 derajat. Dikatakan ekstrem apabila sudah tiga derajat lebih tinggi dari rata-ratanya," jelas Iis saat dihubungi detikJateng, Jumat (6/10/2023).

"Masih ada kemungkinan meningkat suhunya," imbuh Iis.