Viral Prabowo Gibran Kampanye Pakai Baliho Naruto di Jogja, Sudah Bayar Royalti
Kata kunci "Naruto" tengah menjadi trending topic di X (dulu Twitter) hingga Kamis (30/11/2023) siang. Ini tak terlepas dari baliho paslon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menggunakan baliho bergambar Naruto di Yogyakarta.
Penampakan baliho Naruto itu viral setelah dibagikan oleh akun TikTok @/Thir13ten, sebelum kembali disebarkan di X oleh pemilik akun @/abulmuzaffar10.
Dalam tangkapan layar video itu, terlihat sebuah baliho besar bergambar Naruto. Karakter Naruto dalam baliho itu sendiri mengenakan baju bernomor 2.
Begitu pula dengan jari Naruto yang juga memberikan tanda nomor 2, sebagai bentuk dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2024. Kemudian latar belakang baliho juga kembali menunjukkan angka 2.
Pemilik akun @/abulmuzaffar10 kemudian mengkritik baliho Naruto tersebut. Ia turut mempertanyakan hubungan Naruto dengan paslon capres dan cawapres nomor urut 2.
"Apa hubungannya Naruto sama paslon nomor 2? Ada yang bisa jelaskan?" tanya warganet.
Pertanyaan itu langsung mendapatkan beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang mengkritisi penggunaan gambar Naruto dan mempertanyakan apakah timses Prabowo-Gibran sudah membayar royalti.
"Udah bayar royalti ke pemilik intellectual property Naruto?" tanya warganet.
"Gak cocok merepresentasikan dirinya sebagai Naruto sbnernya. Boruto lebih cocok.
Songongnya juga cocok. Enak karena bapaknya Hokage petahana. Naruto meskipun bapaknya Hokage, dia emang bneran dari 0 merintis karier Shinobi," kritik warganet.
"Kemarin waktu paslon sebelah yang dukung pakai One Piece pada marah. Sampai laporan ke pihak hak cipta. Ini apa ngga dilaporin juga? Apa udah bilang?" cecar warganet.
"Sama-sama (dengan Naruto) jalur lewat bapaknya," jawab warganet. "Sama-sama dinasti politik, cuma Naruto lebih pinter," sahut warganet.
"Ini sangat cringe. Semoga ada orang yang melaporkan ini ke Masashi Kishimoto seperti orang yang melaporkannya ke Eiichiro Kishimoto," tambah yang lain.
Komentar Pedas