Viral Pria Asal Semarang Memakan 10 Daging Kucing, Akui Untuk Obat
Seorang Pemilik Kos Mengkonsumsi Daging Kucing sebagai Upaya Pengobatan TradisionalDi daerah Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, seorang pemilik kos berinisial NY (63) viral setelah kepergok oleh salah satu anak kosnya sedang memakan daging kucing. Dalam pengakuannya, NY mengaku telah memakan daging 10 ekor kucing selama setahun terakhir sebagai upaya pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar gula darahnya yang tinggi akibat menderita diabetes.
Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menjelaskan bahwa NY memang telah mengonsumsi daging kucing dalam setahun terakhir. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, NY menyatakan bahwa ia memakan daging kucing untuk menurunkan kadar gula darahnya yang tinggi akibat penyakit diabetes yang dideritanya.
Tim dari Polsek Gunungpati dan Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, yaitu sebuah kos-kosan yang berada di lingkungan yang masih asri, dengan kebun-kebun di sekitarnya.
Di tempat tersebut, ditemukan beberapa barang bukti, seperti tulang kucing, magic jar, palu, dan sabit yang diduga digunakan dalam proses mengonsumsi daging kucing.
Pada bagian belakang rumah kos, terdapat ruang terbuka yang tertutup atap, di mana ditemukan meja yang diduga digunakan untuk menghantam kucing sebelum dibakar untuk merontokkan bulu.
Selain itu, di dekat meja tersebut juga ditemukan abu bekas pembakaran. Di sungai yang berbatasan dengan bagian belakang rumah, juga ditemukan tulang dan kepala kucing yang telah dimakan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, NY dan tiga anak kos lainnya telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk mendalami kasus ini.
Beberapa video dan pesan suara yang beredar di media sosial juga turut membuktikan pengakuan NY tentang konsumsi daging kucing sebagai upaya pengobatan tradisional untuk diabetes.
Kasus ini menimbulkan kontroversi di masyarakat, mengingat konsumsi daging kucing masih dianggap tabu dan tidak lazim di Indonesia. Pihak kepolisian pun terus melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Meskipun NY mengaku mengonsumsi daging kucing demi alasan kesehatan, tindakan tersebut tetap menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Hal ini mendorong perlunya diskusi yang lebih mendalam tentang praktik pengobatan tradisional, serta pemahaman yang lebih baik mengenai norma-norma sosial dan etika yang berlaku di masyarakat.
Kasus ini juga memunculkan perdebatan terkait isu kesejahteraan hewan, di mana konsumsi daging kucing secara tidak sah dapat dianggap sebagai bentuk penyiksaan terhadap hewan.
Oleh karena itu, diharapkan penyelesaian kasus ini dapat memberikan pembelajaran berharga bagi masyarakat, serta mendorong adanya upaya perlindungan dan pemeliharaan hewan secara lebih bertanggung jawab.
Komentar Pedas