Viral Puluhan Pemuda Klaten Ditangkap Usai Bikin Geger di Nglanggeran
Sebanyak 34 pemuda asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diamankan kepolisian Polsek Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY, pada Minggu (17/3). Sebelumnya, puluhan pemuda itu terlibat gesekan dengan sejumlah warga di wilayah Nglanggeran, Patuk.
Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto mengatakan awalnya para pemuda yang belakangan diketahui berasal dari Klaten itu berkumpul di simpang lima jalan baru Tawang, Kelurahan Nglanggeran. Pemuda yang naik puluhan kendaraan bermotor memenuhi jalan tersebut.
"Di perlimaan Tawang jalan baru itu kumpul lebih kurang 40 kendaraan memenuhi jalan, sekitar jam 05.30 pagi sampai jam 06.00 pagi," kata Purwanto saat dihubungi detikJogja, Minggu (17/3/2024) lalu.
Purwanto menyampaikan warga yang melintas menegur para pemuda itu. Namun, gerombolan pemotor itu justru menantang warga yang menegur.
Kemudian banyak warga yang datang dan menuai gesekan. Para pemuda tersebut memilih kabur.
"Itu malah nantang-nantang ceritanya. Akhirnya kan semakin banyak warga yang datang. Timbul (gesekan) terus lari semua," ungkapnya.
Selanjutnya, Purwanto menjelaskan para pemuda tersebut tidak bentrok dengan warga setempat tetapi dengan masyarakat yang masih belum diketahui alamatnya.
"Mereka bentrok itu bukan sama warga Nglanggeran, tapi dengan masyarakat yang kita tidak tahu alamatnya, yang tadi habis subuh jalan-jalan di jalan baru," terangnya.
Polisi akhirnya menuju ke lokasi usai mendapatkan info tersebut. Namun para pemuda bermotor itu telah kabur dan berpencar. Polisi pun hanya mengamankan sebagian pemuda tersebut.
Lebih lanjut, para pemuda itu kemudian dibawa ke kantor Polsek Patuk. Purwanto menyebutkan sebagian pemuda tersebut kedapatan membawa gesper dan gir yang diikat di ujung tali.
"Ada 34 anak, kendaraan ada 22. Yang dewasa umur 27 tahun 1 orang, terus umur 20 dan 21 masing-masing 1 orang. Yang lain di bawah 18 tahun. Itu semua dari Klaten. Ada yang dari Cawas, Wedi, Karangdowo, Manisrenggo, Karangnongko. Jadi itu memang kelompok (geng) kalau begitu," papar Purwanto.
"(Tujuannya) Jalan-jalan, tapi ditemukan ada gesper, ada tali dipasangi gir juga. Warga melihat ada yang bawa sajam (senjata tajam), tapi anaknya lari belum ketemu. Disinyalir memang sudah menyiapkan untuk kisruh," sambung dia.
Purwanto mengatakan, hasil pemeriksaan, para pemuda tersebut sebelumnya memang telah berkoordinasi untuk untuk berkumpul di jalan baru Nglanggeran. Koordinasi dilakukan melalui grup WhatsApp (WA).
"Itu punya grup WA, kayak geng gitu lah. Itu (janjian) setelah subuhan mau ke Nglanggeran, jalan baru," ujarnya.
Para pemuda itu lantas mendapatkan pembinaan di Polsek Patuk. Selain itu, orang tua mereka dipanggil.
Purwanto menambahkan, motor milik mereka yang melanggar aturan juga ditilang. Selanjutnya, para pemuda tersebut membuat pernyataan antara anak dan orang tua.
"Motor yang tidak komplit, pajak mati, atau tidak punya SIM, kita tilang. Dibawa ke Polres, motor ditahan. Kalau punya SIM STNK cuma tilang saja. Terus membuat pernyataan antara anak sama orang tua," pungkasnya.
Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto mengatakan awalnya para pemuda yang belakangan diketahui berasal dari Klaten itu berkumpul di simpang lima jalan baru Tawang, Kelurahan Nglanggeran. Pemuda yang naik puluhan kendaraan bermotor memenuhi jalan tersebut.
"Di perlimaan Tawang jalan baru itu kumpul lebih kurang 40 kendaraan memenuhi jalan, sekitar jam 05.30 pagi sampai jam 06.00 pagi," kata Purwanto saat dihubungi detikJogja, Minggu (17/3/2024) lalu.
Purwanto menyampaikan warga yang melintas menegur para pemuda itu. Namun, gerombolan pemotor itu justru menantang warga yang menegur.
Kemudian banyak warga yang datang dan menuai gesekan. Para pemuda tersebut memilih kabur.
"Itu malah nantang-nantang ceritanya. Akhirnya kan semakin banyak warga yang datang. Timbul (gesekan) terus lari semua," ungkapnya.
Selanjutnya, Purwanto menjelaskan para pemuda tersebut tidak bentrok dengan warga setempat tetapi dengan masyarakat yang masih belum diketahui alamatnya.
"Mereka bentrok itu bukan sama warga Nglanggeran, tapi dengan masyarakat yang kita tidak tahu alamatnya, yang tadi habis subuh jalan-jalan di jalan baru," terangnya.
Polisi akhirnya menuju ke lokasi usai mendapatkan info tersebut. Namun para pemuda bermotor itu telah kabur dan berpencar. Polisi pun hanya mengamankan sebagian pemuda tersebut.
Lebih lanjut, para pemuda itu kemudian dibawa ke kantor Polsek Patuk. Purwanto menyebutkan sebagian pemuda tersebut kedapatan membawa gesper dan gir yang diikat di ujung tali.
"Ada 34 anak, kendaraan ada 22. Yang dewasa umur 27 tahun 1 orang, terus umur 20 dan 21 masing-masing 1 orang. Yang lain di bawah 18 tahun. Itu semua dari Klaten. Ada yang dari Cawas, Wedi, Karangdowo, Manisrenggo, Karangnongko. Jadi itu memang kelompok (geng) kalau begitu," papar Purwanto.
"(Tujuannya) Jalan-jalan, tapi ditemukan ada gesper, ada tali dipasangi gir juga. Warga melihat ada yang bawa sajam (senjata tajam), tapi anaknya lari belum ketemu. Disinyalir memang sudah menyiapkan untuk kisruh," sambung dia.
Purwanto mengatakan, hasil pemeriksaan, para pemuda tersebut sebelumnya memang telah berkoordinasi untuk untuk berkumpul di jalan baru Nglanggeran. Koordinasi dilakukan melalui grup WhatsApp (WA).
"Itu punya grup WA, kayak geng gitu lah. Itu (janjian) setelah subuhan mau ke Nglanggeran, jalan baru," ujarnya.
Para pemuda itu lantas mendapatkan pembinaan di Polsek Patuk. Selain itu, orang tua mereka dipanggil.
Purwanto menambahkan, motor milik mereka yang melanggar aturan juga ditilang. Selanjutnya, para pemuda tersebut membuat pernyataan antara anak dan orang tua.
"Motor yang tidak komplit, pajak mati, atau tidak punya SIM, kita tilang. Dibawa ke Polres, motor ditahan. Kalau punya SIM STNK cuma tilang saja. Terus membuat pernyataan antara anak sama orang tua," pungkasnya.
Viral Video Tawuran di Depan Subterminal Penggung Klaten, Polisi Langsung Cek - Solopos.com | Panduan Informasi dan Inspirasi image widget
Komentar Pedas