Penggeledahan tersebut dilakukan merespons kabar di media sosial (medsos) yang menyebut ada praktik pungutan liar (pungli) dan sejumlah pelanggaran lain di dalam Rutan.

"Kami kemarin malam dan siang ini sudah melakukan penggeledahan di seluruh blok hunian, dan memang tidak menemukan barang terlarang," jelas Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIB Negara Lilik Subagiyono, Jumat.

Dia mengaku sudah melakukan klarifikasi kepada pemilik akun Facebook Info Singaraja Bali yang menyebarkan tuduhan soal pelanggaran tersebut. Akun itu menyebut Karutan melakukan pungutan liar (pungli) kepada narapipana, memperbolehkan membawa handphone, mengizinkan penyelundupan barang terlarang, dan karaoke sepanjang malam yang mengganggu warga sekitar.

Lilik pun tegas membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, itu adalah kabar hoaks atau tidak benar. Dan yang menyebarkan adalah akun palsu.

"Kami sudah melakukan klarifikasi terkait kegiatan pelanggaran di dalam kawasan rutan yang disinyalir dilakukan oleh Kepala Rutan dan staf kepada pemilik akun yang menyebar informasi yang tidak memiliki kebenaran yang pasti ini," kata Lilik.

"Setelah kami selidiki, tu akun palsu yang sering menyebar berita bohong," sambung Lilik.

Lilik mengaku akan melaporkan postingan akun tersebut agar tidak kembali menyebar informasi bohong kepada masyarakat.

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan Polres Jembrana, jadi kami akan laporkan sesuai hasil koordinasi dengan kuasa hukum kami," tandas Lilik.