Keputusan besar ini tentu tidak diambil dalam waktu singkat. Adik almarhum Eril itu juga sudah mendiskusikan ini dengan ayah dan ibunya.

"Hi semuanya, setelah banyak pertimbangan dan diskusi yang amat sangat panjang dengan keluarga aku, aku memutuskan untuk melepas kerudungku," tulisnya di awal unggahan.

"Jika Pun aku berkerudung lagi, itu harus datang dari pencarian keyakinan oleh diriku sendiri, bukan oleh permintaan lingkungan atau orang lain. Ijinkan aku memulai perjalanan pencarian ini dengan caraku sendiri," sambungnya.

Menurut Zara secara personal, seorang muslim yang baik adalah mereka yang melakukan syariat ajaran agama dari hati. Bukan soal penampilan tapi juga soal hati yang bersih.

"Aku tidak suka membohongi orang lain karena aku pun tidak suka dibohongi. Maka dari itu ini adalah caraku untuk jujur. Jadi jangan berekspektasi terlalu tinggi terhadap aku," terangnya.

Zara juga meminta agar masyarakat tidak menyamakan dirinya dengan ayah ibunya, serta almarhum kakaknya. Mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan di Inggris itu ingin menjadi diri sendiri.

"Aku bukan papaku, aku bukan mamaku, aku bukan kakakku. Tapi aku adalah gabungan mereka semua, semua didikan selalu aju terapkan dan aku adalah aku," tuturnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan pihak-pihak tertentu atas keputusannya. Sebab pada akhirnya, dia punya kuasa untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri.

"Jangan menyalahkan orangtuaku. Mereka mendidik aku untuk menjadi perempuan cerdas, berkarakter dan beragama, dan ini semua adalah pilihanku sendiri. Aku memilih momentum di mana orangtuaku sedang dalam masa tenang di duia mereka dan juga bulan suci Ramadhan," tutur Zara.

"Biarkan Ramadan tahun ini menjadi sebuah awal yang baru untuk kita semua. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya. Terima kasih atas perhatiannya, have a great day," tutupnya.

Warganet merespons pengumuman itu dengan beragam komentar. "Semoga kamu menemukan Allah dan cinta-Nya lagi dan lagi dalam perjalanan pencarian imanmu, Zara. Iman tidak pernah mudah, apalagi sebagai minoritas Muslim, dan tantangan Anda sangat berbeda dengan tantangan di negara mayoritas Muslim," kata salah satu netizen.

"Dalam hati, sayang sekali ka 🥲tapi gpp balik lagi kita semua gak bisa memaksakan karna ini kehidupan kamu dan pilihan kamu, tapi izinkan kami semua untuk mendoakan yang terbaik buat kamu yaa, terbaik bukan menurut kamu atau kami tapi menurut Allah," tambah yang lainnya.