Hansen yang telah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia selama dua tahun terakhir ini, melakukan aksi kemanusiaan yang mengundang banyak pujian dari netizen.

Selama kunjungannya ke Suku Bajo di Pulau Wakatobi, Hansen menemukan jembatan kayu di perkampungan tersebut dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. 

Jembatan yang rusak parah itu sangat berisiko untuk dilewati oleh penduduk setempat. Menyadari situasi ini, Hansen tidak tinggal diam. Ia segera menggalang donasi melalui akun Instagramnya.

Dalam waktu 24 jam, Hansen berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75 juta dari para pengikutnya. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti kayu, paku, dan gergaji mesin. Bersama dengan warga setempat, Hansen memperbaiki jembatan dan sejumlah rumah yang juga dalam kondisi rusak, seperti dilansir dari Lambeturah.co.id.

Kristian Hansen menjelaskan bahwa jembatan kayu di desa tersebut sebenarnya menjadi tanggung jawab pemilik rumah di depannya. 

Namun, karena banyak penduduk yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka tidak mampu memperbaiki jembatan tersebut. Hansen merasa tergerak untuk membantu mereka.

Melalui unggahan di Instagram, Hansen mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 300 orang yang telah berdonasi dan membantu mewujudkan perbaikan tersebut.

"Rp75.000.000! Ketika saya pertama kali tiba di desa Bajo Sampela, saya langsung menyadari bahwa jembatan di seluruh desa terapung ini dalam kondisi yang sangat buruk. Jadi pada malam pertama saya di sana, saya memanggil pengikut setia saya dan mereka mendengar saya dengan lantang dan jelas. Tidak ada gaji yang dibayar, tetapi mereka melakukannya untuk 'Gotong royong'. Terima kasih kepada 300 orang yang telah berdonasi dan membantu kami mewujudkan hal ini," tulis Hansen dalam keterangan unggahan Instagramnya.

Unggahan tersebut mendapatkan banyak respon positif dan pujian dari netizen. Banyak yang berterima kasih atas aksi Hansen yang telah membantu masyarakat Bajo dan memperkenalkan semangat gotong royong kepada dunia.

"Terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan di Bajo dan berbagi pengalaman ‘Gotong royong’ Anda dengan dunia. Ungkapan ‘Gotong royong’ sudah jarang kita dengar, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Terima kasih telah menginspirasi kita semua," tulis seorang netizen.

"Kamu luar biasa, Kristian Hansen. Masyarakat Indonesia beruntung Anda datang berkunjung dan tinggal bersama kami. Terima kasih," komentar netizen lainnya.

"Kamu melakukan lebih dari apa yang dilakukan pemerintah, aku bangga akan hal itu," tambah seorang netizen lagi.

Kisah Kristian Hansen menunjukkan bagaimana tindakan kecil namun berarti dapat memberikan dampak besar bagi komunitas yang membutuhkan. Dukungan dan partisipasi masyarakat dalam aksi gotong royong ini juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas sosial.

Tindakan Hansen tidak hanya memperbaiki jembatan fisik, tetapi juga membangun jembatan empati dan kerjasama antara individu dari berbagai latar belakang. Dengan demikian, Hansen telah memberikan contoh nyata bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk kebaikan bersama, tidak peduli dari mana kita berasal.