Ambisi India Capai Posisi Sentral dalam Produksi Chip Global Senilai USD 21 Miliar
jalanviral.com – India tengah memantapkan langkahnya untuk menjadi pusat industri semikonduktor dunia, dimulai dengan proyek produksi chip senilai USD 21 miliar. Namun, jalan menuju pencapaian ini diperkirakan tidak akan mudah.
Menurut Asosiasi Elektronik dan Semikonduktor India (IESA), dana investasi tersebut telah mulai disalurkan ke puluhan proyek sejak diumumkan tahun lalu. Bila semua fasilitas beroperasi penuh tahun depan, India diperkirakan mampu memproduksi hingga 91 juta chip per hari.
Mengutip Communications Today, India saat ini mengimpor seluruh kebutuhan chip-nya dengan nilai mencapai USD 40 miliar, dan jumlah ini diprediksi melonjak ke USD 103 miliar pada tahun 2030. Namun, sebagian akan dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
IESA menekankan bahwa fokus utama dari strategi USD 21 miliar ini adalah pengembangan unit ATMP (Assembly, Testing, Marking, Packaging) dan OSAT (Outsourced Semiconductor Assembly and Test) — tahap akhir dalam proses pembuatan chip sebelum mencapai pengguna. Tahapan ini menyumbang sekitar 15% dari nilai chip, dan menjadi pijakan utama India untuk memperkuat posisinya di peta industri semikonduktor global.
Proyek unggulan adalah pabrik chip Tata Electronics di Gujarat dengan investasi sebesar USD 11 miliar dan kapasitas produksi 50.000 wafer per bulan, menargetkan sektor otomotif, telekomunikasi, dan kecerdasan buatan. Proyek lainnya termasuk Micron Technology (dengan pabrik USD 2,75 miliar), Keynes Technology India, CG Power, Foxconn, dan sejumlah investasi skala kecil lainnya.
"Semua proyek kini dalam tahap pembangunan fasilitas. Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan mulai melihat hasil nyatanya," ujar Sudeep Shivalli, Direktur Pasar India di perusahaan desain chip asal AS, Synopsys. "Produksi chip sangat kompleks, tapi India telah membuat langkah awal yang kuat."
Langkah besar ini juga diperkirakan akan menciptakan 35.000–40.000 lapangan kerja langsung di India, serta ratusan ribu lapangan kerja tidak langsung.
"Dengan kemajuan pada lima proyek OSAT domestik, India memiliki potensi besar untuk menjadi eksportir chip utama dalam 2–3 tahun ke depan," kata Danish Faruqui, CEO Fab Economics, kepada Digitimes.
Tantangan & Peluang Besar
Meski terlihat menjanjikan, para analis mengingatkan bahwa transformasi investasi menjadi produksi nyata akan memakan waktu. Menurut Manish Rawat dari TechInsights, "Hanya sekitar 10–15% dari total investasi diperkirakan dapat dikonversi menjadi pendapatan komersial pada 2026."
Pendapatan awal diperkirakan berasal dari layanan OSAT, desain chip, dan produksi chip dengan teknologi matang, bukan dari produksi wafer skala besar.
Fab Economics memperkirakan bahwa pada 2028, kapasitas seluruh proyek ini bisa mencapai 80.000 wafer per bulan atau sekitar 1 juta wafer per tahun. Namun, ini masih belum cukup untuk memenuhi permintaan global yang terus melonjak.
India akan fokus pada teknologi 28–90 nanometer, yang dianggap cukup matang namun tetap relevan untuk sektor otomotif, manajemen daya, IoT, dan aplikasi industri lainnya. Rawat menambahkan, "Teknologi matang menyumbang lebih dari 40% permintaan wafer global."
India memiliki potensi besar untuk memenuhi pasar kendaraan listrik global yang berkembang pesat — termasuk sebagai pemasok potensial bagi Tesla, yang tengah memperluas rantai pasok semikonduktornya.
Namun, hambatan besar terletak pada keterbatasan rantai pasok dan SDM. Saat ini, ekosistem pemasok bahan dan peralatan produksi chip belum terbentuk di India.
“India harus membangun klaster semikonduktor dengan dukungan logistik dan pemasok lokal,” tegas Rawat.Faruqui menambahkan, "Diperlukan strategi nasional untuk menarik talenta chip dunia ke India. Krisis tenaga kerja terampil adalah tantangan besar."
Sebagai respons, India telah meluncurkan program pelatihan 85.000 insinyur desain chip dalam lima tahun, serta mempercepat proses perizinan dan pemberian subsidi — 3–4 kali lebih cepat dibanding negara pesaing.
“Ambisi semikonduktor India sangat menjanjikan,” tutup Rawat. “Namun hanya dengan investasi pada infrastruktur, SDM, dan ekosistem yang matang, USD 21 miliar ini akan menjadi wafer nyata, bukan sekadar blueprint di atas kertas.”
Untuk pembaca yang ingin terus mengikuti perkembangan dunia teknologi dan industri global secara cepat dan menarik, kunjungi jalanviral.com – di mana berita terkini, peluang bisnis, dan teknologi masa depan dikemas dengan gaya yang segar dan mudah diakses!
Random image image widget
Komentar Pedas