Bilangnya Nunggu Sahur Malah Terlibat Tawuran, Remaja Ini Diamankan Warga
Dua kelompok remaja terlibat tawuran di Simpang Empat Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, Sabtu (23/3/2024) dini hari. Mereka terlihat saling baku hantam dan saling sabet menggunakan senjata seperti gesper.
Video perkelahian dua kelompok tersebut lantas viral di media sosial. Berbagai komentar membanjiri unggahan video tawuran tersebut. Mereka menyayangkan aksi tawuran yang justru pecah di bulan Ramadhan ini
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Dwi Daryanto ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dalam peristiwa ini, jajaran Polresta Yogyakarta berhasil mengamankan salah satu pelaku tawuran, dia adalah DM.
"Satu orang kita amankan karena membawa senjata," kata dia
Dwi menjelaskan aksi tawuran dua kelompok ini bermula ketika remaja berusia 19 tahun tersebut bersama teman-temannya berkeliling naik motor. Mereka berkeliling sembari menunggu waktu sahur tiba.
Kemudian mereka berpapasan dengan kelompok lain di Jalan Hayam Wuruk. Mereka kemudian terlibat saling ejek dan saling melotot satu sama lain. Kedua kelompok juga saling melempar tantangan.
"Mereka saling pelototan dan saling ejek. Mereka kemudian terlibat keributan," kata saat dikonfirmasi
Selanjutnya, warga yang jengah melihat aksi tawuran tersebut lantas berusaha membubarkannya. Warga lantas mengamankan DM dan melaporkannya ke kepolisian.
Setelah itu, tim URC Polresta Yogyakarta datang ke lokasi kejadian. Kemudian, polisi mengamankan DM beserta barang buktinya di antaranya dua gesper besi, tiga helm dan satu unit motor.
Dwi menambahkan dari hasil pemeriksaan sementara menyebutkan sebelum terlibat tawuram, DM dan temannya inisial ARD keluar rumah sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka menuju Pasar Telo, Mergangsan.
Setelah itu, mereka bertemu enam rekan lainnya di Alfamidi Tamansiswa Yogyakarta.
"Sabtu dinihari mereka berkeliling naik motor," tambahnya.
Sekitar pukul 01.00 WIB, rombongan DM berpapasan dengan kelompok lain di Jalan Hayam Wuruk dan saling teriak. Hal tersebut yang membuat suasana memanas dan berujung keributan antar kelompok.
Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma menegaskan, pihaknya tegas menindak siapapun yang terlibat dalam aksi keributan antar kelompok. Pihaknya tidak akan mentolerir aksi premanisme dan keributan yang meresahkan masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusifitas serta tidak mudah terprovokasi hal yang dapat memicu keributan, " Imbau Kapolresta.
Komentar Pedas