Namun, Dato Sri Shaheen membantah keras pernyataan Rea. Melalui surat pernyataan yang diperlihatkan kepada media, Dato Sri Shaheen menegaskan bahwa ia tidak pernah menerima uang sejumlah Rp2,5 miliar dari Rea. Dalam suratnya, Dato Sri Shaheen menyatakan bahwa dana tersebut sepenuhnya diambil oleh Rea Wiradinata dan tidak pernah diberikan atau dikembalikan kepadanya dalam bentuk apa pun.

Dato Sri Shaheen juga membantah telah menandatangani atau menyetujui surat pengangkatan representatif tertanggal 7 Maret 2023 dan pernyataan pada tanggal 14 Juli 2023 kepada Rea Nurul Rizkia Wiradinata, yang sebelumnya digunakan sebagai bukti di Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam surat pernyataannya, Dato Sri Shaheen menegaskan bahwa ia membuat surat tersebut dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

Di sisi lain, Noverizky Tri Putra, salah satu pihak yang meminjamkan uang kepada Rea, menegaskan bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang. Selama ini, menurut Nove, Rea selalu membantah meminjam uang dari dirinya dan bahkan memutarbalikkan fakta dengan memfitnah Nove.

Seperti diketahui, Rea Wiradinata resmi menyandang status pailit setelah Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengumumkannya di media massa pada 5 Juli 2024. Dalam pengumumannya, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyebut bahwa Rea Wiradinata telah diputuskan pailit sejak 1 Juli 2024 karena proposal perdamaiannya ditolak suara mayoritas kreditur.

Nove menegaskan bahwa kini semuanya sudah terbukti dan kebenaran akan terbuka sebagaimana mestinya. Ia yakin bahwa Rea akan menuai apa yang ia tabur, merujuk pada statusnya yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga.

Keseluruhan peristiwa ini menunjukkan adanya kontroversi dan perdebatan yang sengit antara Dato Sri Shaheen, Rea Wiradinata, dan pihak-pihak terkait lainnya. Surat pernyataan Dato Sri Shaheen yang membantah keras tuduhan Rea, serta komentar Noverizky Tri Putra yang menegaskan kebenaran, menjadi titik balik yang penting dalam pengungkapan fakta-fakta di balik kasus ini.