Demi Guo: Dari "Anak Teladan" Jadi Pendiri Startup Ai Bernilai Ratusan Juta Dolar
Silicon Valley kembali menggeliat dengan kemunculan sosok muda berbakat, Demi Guo, CEO dan pendiri startup teknologi video AI Pika, yang kini menjadi perbincangan hangat di kalangan investor dan pelaku industri kreatif digital. Dengan usia baru 26 tahun, Guo telah membuktikan bahwa masa depan video berbasis AI telah tiba — dan Pika berdiri di garis depan.
Ingin tahu lebih dalam tentang inovasi AI terbaru dan kisah para pendirinya? Temukan beritanya hanya di jalanviral.com
Gebrakan Pika: Video AI Tanpa Batas untuk Generasi Z & Alpha
Pika memungkinkan pengguna membuat video ala TikTok menggunakan AI, tanpa perlu keahlian khusus. Cukup unggah foto dan berikan perintah sederhana seperti “jadikan saya bintang rock” atau “saya sedang pidato di Oscar”, sistem akan secara otomatis menghasilkan video lengkap dengan naskah, musik, efek visual, gerakan, hingga pencahayaan.
Fitur terbaru Predictive Video menonjol karena mampu memahami konteks dan intensi pengguna tanpa perlu prompt panjang. Tidak heran jika Pika kini menempati peringkat teratas di App Store dan Play Store, dengan lebih dari 14,5 juta pengguna aktif pada pertengahan September.
Generasi muda kini tak hanya penonton, tapi juga kreator. Dan Pika menjembatani itu semua.
Demi Guo: Kombinasi Sempurna Antara Kecerdasan, Estetika, dan Ketajaman Bisnis
Lahir di Hangzhou, Tiongkok pada 1999, Demi Guo — nama Tionghoanya Guo Wenjing (郭文静) — berasal dari keluarga intelektual. Ibunya lulusan MIT, sementara ayahnya adalah mantan ketua perusahaan teknologi Sunyard.
Sejak kecil, Guo dikenal sebagai “anak teladan” berkat prestasi akademisnya, terutama dalam bidang pemrograman dan matematika. Pada 2015, ia pindah ke Amerika dan mewakili AS dalam Olimpiade Informatika Internasional, membawa pulang medali perak. Ini menjadi awal karier gemilangnya dalam bidang teknologi.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana matematika dan master ilmu komputer di Harvard, Guo sempat bergabung dengan program doktor di Stanford AI Lab (SAIL), sebelum akhirnya keluar demi mendirikan Pika pada April 2023 bersama rekannya Chenlin Meng, sesama peneliti AI.
Dari Ide Mahasiswa ke Startup Bernilai $470 Juta
Berawal dari ketidakpuasan terhadap kualitas video AI yang ada, Guo dan timnya membangun Pika dengan tekad menghadirkan alat video AI yang sederhana namun canggih. Bermodalkan GPU tunggal dan model AI ringan, mereka berhasil meyakinkan investor ternama seperti Nat Friedman (eks CEO GitHub) dan Daniel Gross (eks direktur Y Combinator AI) untuk mengucurkan dana awal sebesar $15 juta.
Hanya dalam waktu singkat, Pika sukses menarik total investasi $135 juta dari para investor besar termasuk Lightspeed, Spark Capital, dan Greycroft. Startup ini kini bernilai $470 juta, menjadikannya salah satu bintang baru Silicon Valley.
Ingin tahu startup lain yang sedang naik daun? Jelajahi hanya di jalanviral.com
Tim Impian, Misi Besar
Tim Pika beranggotakan 13 talenta terbaik dari Google, Meta, dan Uber. Demi Guo, sebagai CEO, memimpin strategi produk, pendanaan, dan pengembangan ekosistem. Ia percaya, dalam dunia yang bergerak cepat, tim kecil yang fokus bisa melakukan hal luar biasa.
Pika juga bukan sekadar generator video AI. Menurut Guo, produk ini mengekspresikan emosi, identitas, dan keunikan individu. Bahkan orang yang tak bisa bernyanyi sekalipun, lewat AI, bisa menjadi “penyanyi” di dunia maya.
Meski harus bersaing dengan raksasa seperti OpenAI (Sora), Meta (Vibes), dan Google (Veo), Guo yakin Pika punya tempat tersendiri — lebih intim, ekspresif, dan sesuai kebiasaan Gen Z dan Gen Alpha yang haus kreativitas instan.
Dari Silicon Valley Hingga Weibo: "Anak Teladan" yang Membanggakan
Di kampung halamannya, media sosial Tiongkok masih menyebut Guo sebagai “congming nühai” — gadis cerdas dengan kecantikan dan latar belakang keluarga yang mengesankan. Banyak netizen mengaguminya sebagai “paket lengkap” antara kecantikan, kekayaan, dan kecerdasan.
Jangan lewatkan kisah inspiratif lainnya dari dunia teknologi, AI, dan tokoh muda visioner di jalanviral.com
Kesimpulan: Kisah Demi Guo dan Pika menjadi bukti bahwa AI bukan hanya milik para insinyur atau ilmuwan, tapi juga milik siapa saja yang ingin mengekspresikan diri secara cepat, kreatif, dan autentik. Dengan semangat inovasi dan keberanian mengambil risiko, Guo telah menciptakan gebrakan yang mengguncang dunia teknologi.
Kunjungi jalanviral.com untuk terus update tren AI dan inovasi global terbaru!
Komentar Pedas