Duduk Perkara Uang Nasabah BCA Rp 68,5 Juta Hilang lewat Transaksi QRIS

Kasus hilangnya uang di rekening nasabah bank, usai melakukan transaksi keuangan kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut menimpa Evita, warga Bandungan, Jawa Tengah.



Thông tin phim

Kasus tersebut saat ini sedang dalam penanganan Bank BCA, bank di mana Evita memiliki rekening tabungan, serta masuk dalam sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bagaimana duduk perkaranya? Berikut kronologi dari Evita, seperti diunggah pada kanal YouTube Mr Bert, pada 9 November 2023. Awalnya, Evita menabung uang melalui Kantor Cabang Pembantu BCA, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Senin (18/9/2023).

Kemudian pada 26 September 2023, Evita gagal melakukan pengiriman uang dan mendapati saldo tabungannya tinggal Rp 10 juta. Transfer tersebut dilakukan atas perintah sang suami. Bahkan, pada hari yang sama, ia menemukan transaksi sebesar Rp 4 juta, yang dilakukan pada pagi hari. Pada tanggal itu pula, Evita mengaku hanya keluar mengantar barang ke rumah adiknya di wilayah Lopait.


Evita yang mendapati uangnya di rekening berkurang kemudian menghubungi Halo BCA pada Selasa (26/09/2023) sekitar pukul 19.43 WIB. Ia kemudian melakukan penelusuran, dan tercatat ada sejumlah transaksi QRIS menggunakan BCA Mobile sepanjang 23-26 September 2023.

Evita pun meminta pemblokiran kartu ATM beserta m-banking dengan catatan terkena retas atau hack. Akibat transaksi "ilegal" yang dilaporkan sebagai peretasan tersebut, total Evita kehilangan 68,5 juta dari saldo tabungannya. Padahal, Evita mengaku handphone terus di gengamannya dan tidak ada orang lain yang mengaksesnya.

Dalam penanganan BCA

Menurut EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Hary mengatakan, saat ini keluhan nasabah tersebut sedang dalam penanganan oleh pihak berwenang. "BCA menghormati serta akan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).


Selanjutnya, Hera menegaskan, BCA selalu memperhatikan keamanan nasabah dalam bertransaksi. Misal, dengan meminta nasabah memasukkan kode akses dan personal identification number (PIN) saat nasabah melakukan transaksi finansial pada BCA mobile. Selama kasus ini dalam penanganan, Hera mengimbau kepada nasabah bank untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak mana pun, walau kerabat atau orang terdekat. Apa saja data yang termasuk rahasia?

Yakni, PIN, One Time Password (OTP), password response KeyBCA, kode akses, Card Verivication Code (CVC) atau Card Verification Value (CVV).

Kasus sengketa atau peretasan?

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menegaskan, OJK telah memonitor masalah hilangnya uang nasabah melalui transaksi QRIS tersebut. OJK juga akan terus memonitor penyelesaian kasus tersebut.


Dalam keterangannya, Dian mengatakan, pihaknya tidak mendengar adanya isu peretasan data nasabah dalam kasus tersebut. Sementara sebelumnya pihak nasabah sebagai korban (Evita) meminta pemblokiran kartu ATM beserta m-bankingnya dengan catatan terkena retas atau kena hack.

"Informasi yang kami terima itu adalah persoalan dispute (sengketa) antara nasabah dan bank, dan saat ini sedang dalam penanganan bank," kata Dian kepada Kompas.com, Jumat (17/11/2023).

Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas