Antusiasme warga Condet terhadap Timnas Indonesia memang sudah terlihat sejak awal pertandingan. Banyak warga yang sudah memadati tempat nobar sejak sore hari, bahkan ada yang rela membawa tikar dan kursi sendiri agar bisa mendapatkan tempat duduk yang nyaman.

Gol semata wayang Indonesia dicetak oleh Ivar Jenner pada menit ke-19. Gol tersebut tercipta melalui skema serangan balik yang cepat dan rapi.

Ia melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti dan bola mengarah ke pojok kiri gawang Irak tanpa bisa dicegah kiper Hussein Hasan. Namun, keunggulan Indonesia tak bertahan lama. Irak mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-27. 

Ernando Ari gagal menepis bola yang membuatnya jatuh. Memanfaatkan kemelut itu, Zaid Tahseen lantas menyundul bola ke gawang kosong. Pada babak kedua, Indonesia menciptakan peluang pada menit ke-72 lewat tendangan Jeam Kelly Sroyer yang masih melambung. 

Gol tersebut semakin meningkatkan semangat juang para pemain Timnas Indonesia. Mereka terus berusaha untuk menambah gol dan memenangkan pertandingan. Sayangnya, hingga akhir pertandingan, skor tetap 1-0 untuk Indonesia.

Meskipun Timnas Indonesia tidak berhasil meraih kemenangan, namun warga Condet tetap bangga dengan penampilan para pemain. 

Mereka memuji semangat juang dan pantang menyerah yang ditunjukkan oleh para pemain.

Euforia di Condet menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat antusias dan mendukung Timnas Indonesia. Hal ini menjadi modal penting bagi Timnas Indonesia untuk terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.

Momen gol Indonesia ke gawang Irak ini akan selalu dikenang oleh para warga Condet. Ini adalah momen bersejarah bagi Timnas Indonesia dan bagi sepak bola Indonesia.

Euforia di Condet menjadi bukti bahwa Timnas Indonesia memiliki banyak penggemar yang selalu setia mendukung. Dukungan dari masyarakat Indonesia ini sangat penting bagi Timnas Indonesia untuk terus berprestasi di kancah internasional.