Emak emak di Jambi Deklarasi Zero Narkoba Usai Gerebek Basecamp Pesta Sabu
Polisi bersama emak emak warga eks lokalisasi Payo Sigadung atau Pucuk, RT 5 Kelurahan Rawasari, Kota Jambi melakukan deklarasi zero narkoba sebagai bentuk komitmen untuk memberantas narkoba.
Polisi bersama emak-emak warga eks lokalisasi Payo Sigadung atau Pucuk, RT 5 Kelurahan Rawasari, Kota Jambi melakukan deklarasi zero narkoba sebagai bentuk komitmen untuk memberantas narkoba.
Deklarasi itu dilakukan usai satu basecamp pesta sabu di kelurahan setempat yang digerebek emak-emak.
Sebelum membaca komitmen deklarasi, Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada emak-emak yang melakukan penggerebekan itu.
"Saya mengucapkan apresiasi kepada ibu-ibu yang telah membantu dalam penindakan narkoba. Saya acungi jempol," kata Eko, saat membuka sambutan yang disambut tepuk tangan emak-emak yang hadir di Aula RT 5 Rawasari, Selasa (25/7/2023).
Komitmen untuk zero narkoba itu juga disepakati perangkat RT, Forum RT, Lurah Rawasari, hingga Camat Alam Barajo.
Kombes Eko mengatakan ada tiga poin kesepakatan antara pihaknya, warga dan pemerintahan setempat dalam memberantas narkoba di eks lokalisasi tersebut.
Berikut poin kesepakatan komitmen.
1. Menindak seluruh kegiatan yang berhubungan dengan narkoba di RT 5 dan sekitarnya, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
2. Setiap orang dalam RT 5 dan sekitarnya dalam Kelurahan Rawasari yang mengetahui adanya kegiatan yang berhubungan dengan narkoba wajib melaporkannya kepada pihak kepolisian secara bertingkat.
3. Pihak kepolisian dalam segala tingkatan berkewajiban merespons laporan seperti angka (2) di atas.
Selain itu, Eko juga meminta masyarakat untuk melaporkan lebih dahulu kejadian aktivitas narkoba karena dikhawatirkan jika masyarakat yang bertindak akan mendapat perlawanan dari pemakai narkoba.
"Ada beberapa kejadian mengapa saya sarankan untuk melaporkan terlebih dahulu pada saat dilakukan penindakan atau penggerebekan, orang yang ditangkap ini ketika mengunakan narkoba kadang tidak sadar. Dikhawatirkan ada perlawanan dari penyalahguna tersebut. Ditakutkan malah menjadi korban dalam penggerebekan," jelasnya.
Sementara itu, Yayuk, salah satu warga setempat meminta agar bandar narkoba yang beraktivitas di lokasi tersebut ditangkap. Jika tidak ditangkap, ia khawatir bandar narkoba tersebut bakal kembali beraktivitas kembali.
"Yang bandar ini masih bebas, seharusnya ini juga diusut. Okelah pemakai ini salah, tapi akarnya dulu yang kita cabut. Ini masih bebas. Kami mau dia itu diproses. Setelah ditangkap kan itu baru ketemu akar-akarnya," kata Yayuk.
Ia juga meminta polisi serius menindaklanjuti persoalan narkoba di kampung tersebut. Sebab, menurutnya, aktivitas narkoba di kawasan itu telah mengancam anak-anak mereka dan meningkatkan angka kriminalitas.
"Kami bukan mau memojokkan polisi, tapi dengarkanlah ini maunya kami apa. Karena kami yang tahu di sini," sebutnya.
Pernyataan warga ini juga ditanggapi oleh Kapolresta Jambi Kombes Eko. Ia mengatakan pihaknya sudah mengantongi diduga bandar narkoba tersebut dan saat ini tengah dalam penyelidikan.
"Kita sudah kantongi nama tersebut, sekarang masih proses penyelidikan secara intensif," ujarnya.
Komentar Pedas