Sistem franchise atau waralaba adalah bentuk kerja sama antara pemilik merek dagang atau produk ke pihak kedua untuk izin pemakaian merek dan produk. Sistem franchise memang cukup sering ditemukan di industri kuliner.

Mulai dari restoran, kafe, hingga warteg pun ditawarkan dengan sistem franchise. Topik inilah yang dibahas oleh banyak pengguna Twitter. Salah satunya akun @tarayuliaputri (08/07), yang membedah detail franchise hingga potensi omzet dan keuntungan dari membuka warteg.

"Yang tinggal di Jabodetabek, pasti familiar dengan warteg Bahari. Franchise ini punya potensi cuan Rp 7 juta per hari. Cara bagus untuk uninstall kemiskinan," tulis Tara.

Tara membagikan informasi biaya paket franchise dari salah satu jaringan warteg ternama di Indonesia. Paket ini biasanya sudah termasuk bimbingan bisnis, pencarian lokasi, hingga hal lainnya.

Kisaran harganya ternyata mulai dari angka Rp 141,3 juta untuk paket ekonomis yang paling murah. Sementara untuk paket yang paling mahal, biaya franchisenya mencapai Rp 767,3 juta. Sayangnya di menu paket franchise itu tidak disebutkan perbedeaan benefit antara paket ekonomis dan premium.

Menanggapi hal ini, banyak netizen yang terkejut bahwa biaya franchise warteg, ternyata sama mahalnya dengan franchise kafe atau resto ternama.

"Uninstall kemiskinan, tapi modal franchise warteg minimal Rp 141 juta ," komen @tom***.

"Buset, franchisenya aja ratusan juta rupiah. Ini pasti belum sama biaya tempat wartegnya kan," tulis @ir**.

"Ini sih gak bisa uninstall kemiskinan. Karena belum sama tempatnya. Warteg seperti Warteg Bahari terkenal karena ada di lokasi stratgeis, deket sama perumahan bagus. Nyewa tempatnya aja berapa," sambung @rap***.

Selain mempermasalahakan harga franchise warteg yang ternyata mahal, netizen juga komplain bahwa rasa makanan di warteg rata-rata sudah tidak enak.

"Tapi warteg franchise rata-raga gak enak. Soto ayamnya udah dingin, sudah agak asam baunya kayak mau basi. Mereka beli lauk sudah jadi pas pagi, dijual sampai malam. Beda sama warteg lokal, yang masak si mbaknya, yang beli bahan si mbaknya, yang jualan mbaknya juga. Jadi masih fresh," pungkas @indr***.

Terlepas dari pro dan kontranya, franchise warteg kini semakin dilirik banyak orang. Kemitraan berbagai merk warteg pun mulai bermunculan dengan harga yang bersaing.