Ketua Umum PPFI, Deddy Mizwar, menyampaikan hal tersebut di kantor PPFI, Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (31/7).

Sebelum menyampaikan pengumuman tersebut, Deddy terlebih dahulu melakukan rapat dengan Komite Seleksi Oscar Indonesia, tim juri yang bertugas menyeleksi dan menetapkan satu film Indonesia yang akan menjadi utusan resmi untuk kompetisi film asing Academy Awards ke-96 tahun pada Maret 2024.

Komite Seleksi Oscar Indonesia terdiri dari sembilan orang dengan pelbagai latar belakang profesi. Mereka dipilih berdasarkan kemampuan individu masing-masing.

Adapun sembilan orang yang berada di Komite Seleksi Oscar Indonesia adalah Slamet Rahardjo, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Alim Sudio, Cesa David Luckmansyah, Ratna Riantiarno, Nur Hidayat, Sha Ine Febriyanti, dan Deddy Mizwar.

Mereka akan memilih satu judul film dari sekitar 100 film yang tayang dari 1 Desember hingga 31 Oktober 2023. Film-film tersebut telah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film.

Sekjen PPFI sekaligus Panitia Seleksi Oscar, Zairin Zain, mengatakan, syarat lain yang harus dipenuhi adalah film bioskop yang telah dipertunjukkan secara publik di bioskop komersial sekurang-kurangnya tujuh hari berturut-turut.

"Harus tujuh hari berturut-turut," kata Zairin dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.

Penghargaan Academy Awards kategori film berbahasa asing dianugerahkan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences kepada film-film non-Amerika Serikat yang dialognya tidak berbahasa Inggris. Kategori itu dimulai pada Academy Awards 1956.

Film Indonesia sendiri telah mengikuti ajang Piala Oscar untuk kategori tersebut sejak 1987. Namun, sejauh ini belum berhasil memboyong piala bergengsi itu.

Film Nagabonar yang disutradarai MT Risyaf dan dibintangi Deddy Mizwar dan Nurul Arifin, merupakan film Indonesia pertama yang dikirim ke Academy Awards.

Selain Nagabonar, film Indonesia yang pernah dikirim ke Academy Awards adalah Surat dari Praha, Turah, Perempuan Tanah Jahanam, Kucumbu Tubuh Indahku, dan Ngeri-ngeri Sedap.

Dalam rapat perdana Komite Seleksi, Deddy mengharapkan dukungan dan peran aktif dari seluruh pihak yang berhubungan erat dengan industri film untuk menyukseskan keikutsertaan Indonesia di Piala Oscar.

Deddy mengatakan, pemerintah bisa ikut serta dalam hal membantu pembiayaan untuk promosi film yang nantinya dikirim ke ajang Piala Oscar.

"Hasil evaluasi kami, dukungan promosi film di Piala Oscar paling lemah. Sulit bagi panitia untuk menarik perhatian juri dan masyarakat di ajang itu. Padahal, misi kita tidak hanya untuk memboyong Oscar, melainkan juga meletakkan film Indonesia di dalam peta film dunia," ucap Deddy.