Jenderal Korea Selatan Meminta Maaf atas Kesalahan Pelepasan Bom di Area Permukiman



Thông tin phim


Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan, Jenderal Lee Young-su, secara resmi meminta maaf atas insiden yang menyebabkan pesawat tempur menjatuhkan bom di area permukiman. Ia menyebut kejadian ini sebagai insiden "yang seharusnya tidak boleh terjadi".

"Angkatan Udara Korea Selatan, yang bertanggung jawab melindungi nyawa dan harta benda warga, justru menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Ini adalah insiden yang seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak boleh terulang kembali," ujar Jenderal Lee Young-su dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan di Seoul pada 10 Maret.

Permintaan maaf ini disampaikan setelah dua pesawat tempur KF-16 milik Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom Mark 82 pada pagi hari 6 Maret. Setiap bom mengandung hampir 90 kg bahan peledak kuat, dan jatuh di permukiman dekat area latihan Seungjin di Kota Pocheon, Provinsi Gyeonggi, yang berjarak sekitar 35-40 km dari perbatasan Korea Utara.

Akibat insiden ini, sebanyak 29 orang terluka, termasuk 15 warga sipil dan 14 tentara, serta 99 bangunan mengalami kerusakan baik sebagian maupun total.

Random image

Jenderal Lee menundukkan kepala sebagai bentuk permintaan maaf dan turut berbela sungkawa kepada warga sipil serta tentara yang terdampak. Sebagai pemimpin Angkatan Udara, ia mengakui tanggung jawab penuh atas insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Selain itu, ia juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak, membantu mereka kembali ke kehidupan normal, serta menyediakan dukungan medis dan penanganan krisis bagi korban.

Menurut laporan Angkatan Udara Korea Selatan pada 7 Maret, insiden ini disebabkan oleh kesalahan pengetikan koordinat oleh pilot pesawat tempur KF-16 yang memimpin formasi. Kesalahan ini terjadi karena pilot salah memasukkan salah satu dari 15 digit koordinat target.

Padahal, area latihan Seungjin merupakan salah satu fasilitas pelatihan militer terbesar di Asia, di mana pilot seharusnya bisa memverifikasi lokasi pengeboman secara visual. Kejadian ini terjadi saat cuaca cerah tanpa awan, yang memperkuat dugaan bahwa kesalahan terjadi karena pilot tidak memahami medan dengan baik.

Salah satu faktor lain yang disoroti adalah minimnya latihan tembak langsung di Seungjin. Latihan dengan amunisi nyata jarang dilakukan karena biaya tinggi serta keluhan warga terhadap kebisingan.

Sebagai langkah preventif, militer Korea Selatan telah menghentikan semua latihan tembak langsung sampai penyebab pasti insiden ini terungkap.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai insiden ini dan perkembangan terbaru lainnya, kunjungi jalanviral.com.

Random image image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas