Kecerobohan Pilot Ka
1: Senjata Dan Tangki Bahan Bakar Terlepas Karena Salah Tekan Tombol Ac
Gangguan teknis kecil bisa memicu insiden besar — kasus terbaru dari Angkatan Udara Korea Selatan kembali menjadi sorotan publik, terutama di kalangan pembaca aktif di jalanviral.com.
Angkatan Udara Korea Selatan pada 21 April mengumumkan hasil investigasi awal atas insiden yang terjadi pada 18 April, di mana sebuah pesawat serang ringan KA-1 secara tak sengaja melepaskan dua dudukan senjata dan tangki bahan bakar cadangan saat menjalankan misi pelatihan malam.
Setelah memeriksa keterangan dari kru dan menganalisis data teknis, ditemukan bahwa kesalahan terjadi akibat tindakan ceroboh dari pilot kursi belakang yang mencoba mengatur arah hembusan udara dari sistem pendingin kabin. Alih-alih menyesuaikan ventilasi, pilot tersebut justru menekan tombol darurat pelepasan senjata — tombol berwarna merah mencolok yang terletak di dekat ventilasi udara.
Tombol tersebut dirancang untuk melepaskan senjata dan tangki bahan bakar dengan cepat dalam situasi darurat guna mengurangi beban pesawat. Akibat kesalahan itu, dua senapan mesin kaliber 12,7 mm lengkap dengan 250 butir peluru, serta dua tangki bahan bakar tambahan jatuh di area terpencil di Kabupaten Pyeongchang, Provinsi Gangwon.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan material yang terjadi di darat. Angkatan Udara menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan berjanji akan mengambil langkah korektif agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami mohon maaf telah kembali membuat masyarakat cemas. Kami akan menyusun dan menerapkan langkah-langkah konkret agar insiden seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar pernyataan resmi mereka.
Sebagian besar amunisi dan kedua dudukan senjata telah berhasil ditemukan, namun pencarian dua tangki bahan bakar dan beberapa kotak peluru masih terus dilakukan. Sementara itu, seluruh program pelatihan KA-1 untuk sementara dihentikan hingga 22 April.
KA-1 sendiri merupakan pesawat serang ringan hasil modifikasi dari pesawat latih KT-1 Woongbi buatan lokal. Pesawat ini dilengkapi dengan lima titik gantungan senjata untuk membawa peluncur roket LAU-131 dan senapan mesin HMP 12,7 mm.
Insiden ini menambah daftar panjang kesalahan operasional yang baru-baru ini mencuat, termasuk peristiwa bulan lalu di mana jet tempur KF-16 secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom Mark 82 — masing-masing dengan muatan hampir 90 kg — ke daerah pemukiman di Kota Pocheon. Sebanyak 44 orang terluka dan lebih dari 160 bangunan rusak akibat kesalahan memasukkan koordinat oleh pilot.
Rangkaian insiden ini memicu keprihatinan publik mengenai standar pelatihan dan kedisiplinan militer — topik yang kini sedang hangat diperbincangkan di berbagai forum, termasuk di kalangan pembaca jalanviral.com, yang kerap mencari informasi unik, aktual, dan menggelitik.
Komentar Pedas