Kena Vitiligo, Dokter Salma Berjuang Lawan Insecure hingga Sukses Jadi Model
Dokter Salma Suka Kyana Nareswari, belakangan jadi sorotan setelah menceritakan awal mula dirinya terkena vitiligo, penyakit autoimun yang membuat warna kulit aslinya 'menghilang', sehingga yang terlihat hanya bagian putih saja.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas salah satu universitas di Jakarta itu mengaku gejala vitiligo muncul pasca dirinya mengonsumsi suplemen herbal antiaging.
Awalnya, hanya muncul di area mata, sekitar tiga hingga enam bulan kemudian gejalanya menyebar hampir di seluruh tubuhnya.
Meski tidak ada keluhan lain selain gangguan estetika, Salma tentu mengaku sempat insecure, bahkan nyaris mengubur cita-citanya menjadi model.
"Pasti awalnya insecure. Sebelumnya saya perempuan yang selalu mengejar standar kecantikan, diet ketat, menghukum diri dengan olahraga, treatment kecantikan, dan cita-cita saya itu jadi model. Jadi sempat mengubur mimpi itu dan nggak berani ikut casting lagi," ceritanya kepada detikcom Kamis (13/7/2023).
Namun, perlahan dr Salma mulai bangkit dan berdamai dengan keadaan. Ia mengubah definisi cantik yang dulunya hanya sebatas penampilan, menjadi lebih luas dengan karakter dan cara memperlakukan orang lain.
Termasuk yang utama adalah bagaimana dirinya bisa berdampak bagi orang lain.
"Jadi seperti apapun bentuk tubuh, warna kulit, dan penampilan saya, saya tetap bisa merasa cantik dan percaya diri," kata dia.
"Menyadari bahwa standar kecantikan itu selalu berubah dan tidak pernah realistis, jadi tidak perlu mengejar standar kecantikan dari masyarakat. Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dan inspiratif. Contohnya, follow orang di sosial media yang memiliki vitiligo juga supaya tidak merasa sendirian dan terinspirasi," pungkasnya.
dr Salma justru bersyukur dengan kondisinya saat ini. Bak anugrah, dia menjadi mengenali diri sendiri dan tetap mengejar mimpi sebagai model.
"Saya bisa jadi model brand ternama seperti Mustika Ratu untuk menyuarakan kecantikan yang beragam. Saya juga tetap bisa menjadi dokter yang kompeten dan memiliki empati untuk pasien-pasien dengan berbagai kondisi kulit," pungkasnya.
Komentar Pedas