Namun dari tujuh kota sebagai target lokasi konser Slank, hanya ada tiga kota yang terselenggara. Sementara empat lainnya dibatalkan pihak promotor.

Empat kota tersebut diantaranya Surabaya (13 Mei), Lampung (2 Juni), Bandung (9 Juni) dan Jakarta (23 Juni).

Sebagai salah satu pentolan Slank, Bimbim merasa kecewa. Sebab bukan hanya batal manggung, tetapi juga merugikan penggemar Slank, Slankers.

"Ya itu (kecewa). Ini jadi pengalaman bahwa, kalau mau tur cari promotor yang siap," kata Bimbim Slank ditemui di Gang Potlot, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12/2023).

Bimbim Slank tidak mau tinggal diam. Sang drummer juga berkomunikasi dengan Slankers untuk menyelesaikan masalah ini.

"Komunikasi lewat DM, gue kan emang rajin liat DM. Mungkin beberapa dari mereka udah kumpul, jadi ada grup WhatsApp," ujar musisi 56 tahun ini.

Bimbim Slank menyerahkan keputusan kepada Slankers. Apakah tiket tersebut mau direlakan atau dibawa ke jalur hukum.

"Kalau belum dibalikin ya mau gimana? Direlakan atau dituntut," terang Bimbim Slank.

Bimbim juga bersedia ada di barisan Slankers untuk mendapatkan keadilan. "Kalau merasa kurang puas, laporin lah," ucap pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini.

Sementara itu kepada pihak promotor, Bimbim juga sudah berdiskusi. Mereka menjanjikan pengembalian tiket konser Slank ke penonton selesai akhir bulan ini.

"Janjinya sih akhir bulan ini mau dibalikin. Terakhir 17 Desember, sekarang tanggal berapa?" ucap Bimbim Slank.

Saat Bimbim Slank juga menekan tenggat waktu, promotor tetap pada jawaban yang sama, "Dia selalu bilang iya, iya. Gue bilang nggak usah ngomong ke gue, bales DM (orang-orang yang beli tiket)."

Bimbim juga tidak tahu pasti apa yang menjadi akar masalah batalnya konser. Sebab memang band-nya hanya diundang untuk tampil.

"Tanya dia aja ya.. sponsor ada, tiket udah (dibeli slankers). Ya nggak tau," ucapnya.