Ledakan Misterius di Pelabuhan Terbesar Iran Korban Tewas Meningkat Menjadi 40 Orang
jalanviral.com – Korban jiwa terus bertambah sementara petugas pemadam kebakaran Iran masih berjuang memadamkan api akibat ledakan hebat di pelabuhan terbesar negara tersebut.
Mengutip AFP dan media lokal, setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka setelah insiden ledakan dahsyat yang terjadi pada 26 April di Pelabuhan Shahid Rajaee, kota Bandar Abbas, Iran bagian selatan.
Meski sudah lebih dari dua hari berlalu, api baru berhasil dikendalikan sekitar 80%. "Api sudah berada di bawah kendali, tetapi belum sepenuhnya padam," lapor seorang jurnalis televisi pemerintah.
Sejumlah negara telah menawarkan bantuan. Kedutaan Rusia menyatakan telah mengirimkan "pesawat pengangkut ahli" untuk membantu memadamkan kebakaran, termasuk pesawat khusus pemadam api, menurut Kementerian Situasi Darurat Rusia.
Gambar yang dipublikasikan oleh kantor berita Tasnim pada 27 April menunjukkan helikopter menjatuhkan air di area terdampak, dengan asap hitam membubung ke arah laut. Foto lain memperlihatkan petugas pemadam kebakaran menyisir tumpukan kontainer yang terbakar serta mengevakuasi jenazah korban.
Pemerintah setempat langsung menutup seluruh akses jalan menuju lokasi kejadian.
Televisi nasional Iran melaporkan bahwa karena asap tebal dan polusi udara yang parah, semua sekolah dan kantor di Bandar Abbas – ibu kota Provinsi Hormozgan – diperintahkan untuk ditutup, memungkinkan konsentrasi penuh pada upaya darurat.
Kementerian Kesehatan Iran juga menyerukan warga untuk tetap di dalam rumah dan menggunakan masker hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, kemarin mengunjungi lokasi kebakaran dan menjenguk para korban, seraya memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas penyebab ledakan.
Sampai saat ini, penyebab pasti ledakan masih belum diumumkan secara resmi. New York Times mengutip sumber yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang menyebutkan bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, komponen utama bahan bakar padat untuk roket.
Namun, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran, Reza Talaei-Nik, menyangkal, menyatakan di televisi nasional bahwa "tidak ada barang impor atau ekspor terkait bahan bakar atau tujuan militer di area tersebut."
Pihak bea cukai pelabuhan mengindikasikan bahwa kebakaran di gudang bahan kimia berbahaya bisa menjadi penyebab utama insiden ini.
Sementara itu, anggota parlemen Iran, Mohammed Seraj, menuduh Israel terlibat dalam ledakan tersebut. Ia berargumen bahwa bahan peledak mungkin telah dimasukkan ke dalam kontainer dari lokasi asal atau selama perjalanan ke Iran, menandakan kemungkinan sabotase. Namun, hingga kini, belum ada bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut.
Pelabuhan Shahid Rajaee sendiri merupakan fasilitas strategis yang terletak di Selat Hormuz, sekitar 1.050 km tenggara Teheran, menangani sekitar 70 juta ton kargo setiap tahunnya, termasuk minyak dan berbagai barang logistik penting.
Patut dicatat bahwa pelabuhan ini juga pernah menjadi sasaran serangan siber yang diduga terkait Israel pada tahun 2020.
Untuk pembaruan berita dunia terkini lainnya, jangan lewatkan update eksklusif hanya di jalanviral.com – sumber terpercaya Anda untuk informasi global yang aktual dan mendalam.
Komentar Pedas