Faktor pertama adalah, Timnas Indonesia U-19 sama sekali tidak pernah merasakan main di siang menjelang sore hari. Dalam tiga laga di fase grup, Jens Raven dan kawan-kawan bermain malam hari pukul 19.30 WIB.

Sementara itu, tim-tim kontestan lain merasakan main pukul 15.00 WIB, yang mana kondisinya sedang panas-panasnya di Surabaya, Jawa Timur. Soha.vn pun mengambil contoh Timnas Vietnam U-19 yang main dua kali pukul 15.00 WIB, tepatnya di matchday kedua dan ketiga Grup B Piala AFF U-19 2024.

“Panitia telah memberikan keuntungan besar kepada Indonesia sebagai tuan rumah, sedangkan tim-tim lain relatif dirugikan. Seluruh pertandingan Indonesia digelar pukul 19.30 WIB, sedangkan Vietnam, Australia, Malaysia dan Thailand masing-masing memainkan dua laga pukul 15.00 WIB,” tulis Soha.

“Bermain pukul 15.00 di cuaca yang sangat panas di Surabaya tentunya memberikan dampak yang signifikan kepada kondisi fisik pemain,” lanjut Soha.

Faktor selanjutnya adalah waktu istirahat. Timnas Indonesia U-19 akan merampungkan pertandingan fase grup pada hari ini, Selasa (23/7/2024). Jika lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2024, Timnas Indonesia U-19 baru bermain lagi pada Sabtu, 27 Juli 2024 malam WIB.

Hal itu berarti, Timnas Indonesia U-19 memiliki waktu istirahat selama tiga hari. Kondisinya berbanding terbalik dengan juara Grup C, Timnas Malaysia U-19 atau Timnas Thailand U-19 yang bakal menjadi lawan Timnas Indonesia U-19 jika lolos semifinal Piala AFF U-19 2024.

Malaysia U-19 dan Thailand U-19 akan menjalani laga pamungkas Grup C pada Kamis, 27 Juli 2024. Hal itu berarti, mereka hanya memiliki waktu istirahat satu hari sebelum tampil di semifinal Piala AFF U-19 2024.

“Jika Timnas Indonesia U-19 lolos ke semifinal dan bertemu juara Grup C, tuan rumah mendapatkan jatah libur tiga hari. Sementara itu, tim lawan hanya mendapatkan jatah libur satu hari,” tegas Soha.