Keputusan ini mencerminkan pergeseran yang signifikan dari kehidupannya yang glamor sebagai pemain profesional. Drinkwater pernah menjadi pahlawan di Leicester City ketika tim tersebut memenangkan Liga Inggris secara mengejutkan pada musim 2015-2016, dan kesuksesannya berlanjut dengan Chelsea, di mana ia menambah koleksi trofinya dengan Piala FA. Namun, setelah periode gemilang tersebut, perjalanannya dalam sepak bola tampaknya mengalami penurunan yang cukup drastis.

Meskipun kariernya di lapangan hijau mencapai puncaknya di Leicester dan Chelsea, perjalanannya setelah itu tidak berjalan mulus. Setelah peminjamannya di Reading berakhir pada 2022, Drinkwater tampaknya menghadapi kesulitan dalam menemukan klub baru. Pada Oktober 2023, ia akhirnya memutuskan untuk pensiun dari sepak bola, menandai akhir dari karier yang sempat menjanjikan. 

Tidak lama setelah pensiun, muncul berita bahwa ia juga gagal dalam dunia bisnis, ketika restoran yang ia buka pada tahun 2022 terpaksa ditutup.

Dalam konteks ini, keputusan Drinkwater untuk memasuki dunia konstruksi bisa dilihat sebagai upaya untuk memulai lembaran baru. Meskipun banyak yang mungkin melihat peralihannya sebagai langkah mundur, ini juga bisa dianggap sebagai contoh ketahanan dan kemauan untuk beradaptasi dengan perubahan. 

Memulai dari awal di sektor yang sama sekali berbeda tentunya bukanlah hal yang mudah, terutama setelah mengalami sorotan dan tekanan sebagai seorang atlet profesional.

Kehidupan baru Drinkwater yang terpapar di media sosial, terutama melalui Instagram Story-nya, menunjukkan dirinya yang tengah bekerja dengan serius di proyek bangunan. Meskipun tampak bahwa ia menjalani pekerjaan barunya dengan dedikasi, beberapa penggemar dan pengamat tidak dapat menahan komentar negatif. Ada anggapan bahwa ini adalah indikasi dari kegagalan finansial atau kemunduran besar dalam hidupnya. 

Namun, pandangan ini bisa jadi terlalu simplistik dan tidak mempertimbangkan kompleksitas situasi yang sebenarnya.

Peralihan karier semacam ini sering kali menimbulkan spekulasi dan kritik, terutama ketika seseorang yang dulunya berada di bawah sorotan publik kini terlibat dalam pekerjaan yang dianggap kurang glamor. Tetapi, penting untuk diingat bahwa perubahan karier yang ekstrem bisa jadi merupakan langkah strategis yang diambil untuk mencapai stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang. Bagi Drinkwater, memilih untuk bekerja di bidang konstruksi mungkin adalah upaya untuk membangun kembali dirinya di luar dunia sepak bola.

Sementara beberapa orang mungkin melihat peralihan ini sebagai tanda kejatuhan, ada pula yang mungkin melihatnya sebagai bentuk keberanian. 

Berani menghadapi tantangan baru dan meninggalkan zona nyaman merupakan kualitas yang patut dihargai, terutama setelah menghadapi kegagalan. Ini juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mungkin menghadapi kesulitan serupa dalam hidup mereka, menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru.

Di sisi lain, kritik dan spekulasi mengenai kondisi finansial Drinkwater dapat menambah beban emosional yang mungkin ia rasakan. Penting untuk mendekati berita semacam ini dengan empati, mengingat bahwa setiap individu memiliki perjuangannya sendiri. Perjalanan karier dan kehidupan pribadi seseorang sering kali lebih kompleks daripada apa yang terlihat di permukaan. Menilai keberhasilan atau kegagalan hanya berdasarkan apa yang diperlihatkan di media sosial bisa menjadi pendekatan yang sangat sempit.

Akhirnya, cerita Danny Drinkwater menggambarkan sebuah perjalanan penuh liku-liku dari ketenaran ke kehidupan baru yang tidak terduga. Sementara beberapa mungkin menganggapnya sebagai contoh kemunduran, yang lainnya mungkin melihatnya sebagai cerita tentang ketahanan dan adaptasi. Tak peduli bagaimana kita melihatnya, kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana kita semua dapat menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup dengan cara yang positif.