Nikmatnya Bubur Legendaris 76 Tahun Langganan Ridwan Kamil

Di Bandung ada bubur ayam yang dijajakan malam hari. Gurih hangat bubur ini telah populer sejak 76 tahun lalu bahkan menjadi favorit Ridwan Kamil.



Thông tin phim


Bubur ayam yang hangat biasanya dikenal sebagai hidangan untuk sarapan yang nikmat. Tetapi di kota Bandung ada bubur yang justru dijajakannya saat malam hari ketika cuaca mulai dingin.

Bubur yang dijajakan dengan gerobak sederhana ini memanfaatkan lahan teras sebuah toko untuk berjualan. Walaupun sederhana ternyata penjual bubur di sana sudah berjualan secara turun menurun.

Sejak 1947 Bubur Pak Otong telah melayani para pelanggan setianya. Salah satu yang mencintai kelezatan bubur di Jalan Sudirman ini ada sosok Ridwan Kamil.

Populer sejak 1947

Menyambangi Bubur Pak Otong pada (6/7) detikfood membuktikan sendiri kenikmatan bubur di sini. Datang setelah Bandung diguyur semangkuk Bubur Pak Otong seolah menghangatkan mulut dan tubuh sehingga lebih tenang.

Istri dari Pak Otong, selaku pemiliknya, juga terlihat duduk tak jauh dari gerobaknya. Dibantu oleh beberapa orang karyawannya, istri Pak Otong secara khusus menangani bagian pembayaran.

Menurut informasi yang diberikan, Bubur Pak Otong sudah dikelola secara turun temurun. Ia juga menyebutkan sekitar tahun 1047 orang tua dari suaminya telah berjualan bubur di Jalan Sudirman.

Pertama kali berjualan buburnya belum dijajakan dengan gerobak, melainkan masih dipikul. Belum ada tempat khusus seperti sekarang, buburnya masih dijajakan dengan berkeliling dan sesekali berhenti di beberapa titik di Jalan Sudirman.

Sederhana dengan rasa istimewa

Walaupun dijajakan dengan sederhana tetapi bubur di sini memiliki rasa yang istimewa. Berasnya dimasak dengan kaldu dengan rasa ayam yang pekat sehingga rasa gurih alaminya dengan lembut memasuki tenggorokan dan tidak menusuk.

Salah satu bukti keistimewaan rasa bubur di sini adalah disukai oleh banyak orang populer. Tak hanya wisatawan dari luar Bandung saja, tetapi sekelas gubernur seperti Ridwan Kamil mengakui kelezatan bubur ini.

Semasa masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil paling suka menghabiskan waktunya untuk berkelana mencicipi makanan kaki lima. Salah satunya adalah Bubur Pak Otong di kawasan Sudirman.

Bubur ini bahkan pernah diunggah pada akun Instagram Ridwan Kamil saat makan bersama rekan-rekannya. Kang Emil, sapaan akrabnya, mengakui bahwa Bubur Pak Otong telah lama menjadi makan malam kaki lima favoritnya.

Berbeda dengan bubur yang kental, ada ciri khas yang terlihat pada semangkuk bubur khas Bandung ini. Pertama, dari tekstur dan konsistensi buburnya.

Menurut penuturan pekerja di Bubur Pak Otong, bubur asli Bandung identik dengan teksturnya yang lembut dan lebih cair. Hampir mirip seperti bubur Chinese tetapi konsistensinya sedikit lebih kental.

Selain itu buburnya tidak dilengkapi dengan kuah kaldu kuning atau kecap manis. Sebelum diberi suwiran daging ayam bubur hanya diberikan taburan merica.

Bubur khas Bandung ini memang tidak memerlukan banyak bumbu tambahan. Lantaran buburnya sendiri sudah memiliki rasa yang gurih dari kaldu ayam yang pekat untuk merebus berasnya.

Tambahan topping yang berbeda

Selain tekstur dan konsistensi buburnya, ada juga perbedaan yang cukup signifikan untuk membandingkan bubur khas Bandung dengan bubur lain. Perbedaannya terlihat pada topping yang diberikan.

Pada penyajian yang standar, topping untuk bubur khas Bandung ini lebih sederhana dari bubur lain. Tak ada kerupuk yang diletakkan di atas buburnya.

Semangkuk Bubur Pak Otong hanya dibubuhi suwiran ayam, irisan cakwe, bawang goreng, dan seledri saja. Tetapi ada beberapa topping lain yang bisa diminta pelanggan untuk melengkapi seporsi buburnya.

Bukan sate-satean, telur muda, usus, dan ati ampelanya disajikan dalam bentuk potongan. Bahkan jika biasanya tambahan usus hanya disajikan dalam bentuk usus ungkap atau bacem yang di sate, di sini ususnya digoreng renyah.

Bagi penggemar kerupuk dapat meminta tambahan kerupuk yang juga beragam. Tak hanya kerupuk bawang tetapi ada juga emping, kerupuk kulit, dan macam-macam kerupuk lainnya.

Harga per porsi buburnya dibanderol Rp 22.000 dan juga dapat dipesan untuk setengah porsi seharga Rp 12.000. Varian toppingnya dipatok dengan harga yang bervariasi tergantung dengan jenis topping yang diinginkan.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas