Pengendara Honda Jazz Bertingkah, Selap Selip Di Tol Endingnya Tabrakan

Hati hati kepada para sopir ketika hendak menyalip di jalan tol, alih-alih memangkas waktu malah terjadi celaka.



Thông tin phim


Pengendara Honda Jazz Bertingkah, Selap-selip di Tol Endingnya Tabrakan

Hati-hati kepada para sopir ketika hendak menyalip di jalan tol, alih-alih memangkas waktu malah terjadi celaka.

 Viral di media sosial pemobil hatchback Honda Jazz menabrak dinding median jalan setelah sebelumnya terlihat bertingkah dengan menyalip dari kanan ke kiri, begitu sebaliknya.

Video itu ramai di media sosial setelah diunggah akun twitter @innovacommunity. Terlihat dari rekaman handphone, pemobil Honda Jazz putih itu mulanya berada di sisi kanan jalan atau jalur cepat. 

Namun tetiba, mobil putih itu langsung menggunting ke jalur paling kiri, sebab di depannya terdapat mobil yang statis.

Setelah berada di jalur kiri, pemobil itu coba menyalip kendaraan lain. Dia masuk ke tengah lalu banting setir ke kiri lagi, tiba-tiba mobilnya tak terkendali langsung mengarah ke jalur paling kanan. Brak.. Honda Jazz putih itu menabrak median jalan. Area depan mobil itu terlihat ringsek, lajunya pun langsung terhenti di jalur tengah.

Pelajaran dari Aksi Selap-selip di Tol yang Membahayakan

Berkaca dari peristiwa tersebut, menyalip kendaraan perlu perhitungan yang matang. Apalagi lalu lintasnya terbilang ramai lancar.

"Mendahului idealnya dari kanan sesuai peruntukan lajur di tol. Mendahului dengan pandangan aman ke depan. Mendahului dengan jarak aman dengan kendaraan di kanan dan kiri," jelas Praktisi Keselamatan Berkendara, Andry kepada detikOto, belum lama ini.

Dia melanjutkan, sebelum mendahului pastikan cek spion. Kemudian menyalakan lampu sein, menoleh sekilas untuk mengecek blind spot, lalu perlahan pindah lajur. Pastikan semuanya aman, komunikasikan dengan kendaraan di depan untuk mendahului.

"Jaga kecepatan sesuai batas minimal-maksimal di jalan tol. Tidak bersikap arogan dengan model menggunting jalur kendaraan lain. Terapkan tata krama tinggi dan saling menghormati ke sesama pengguna jalan. Selalu bersikap seperti pengemudi profesional seperti melakukan hal-hal tersebut di atas," jelasnya.

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menjelaskan keselamatan merupakan hal nomor satu dalam berkendara, alih-alih ingin memangkas waktu malah bikin rugi pengendara lain.

"Jadi jangan lihat dari segi durasinya, apakah lebih cepat atau lebih lama, tetapi dari kebiasaan kita dalam menyikapi penting atau tidaknya menyalip," kata Sony.

"Kalau ingin menyalip ada tiga hal yang perlu kita perhatikan. Keperluannya apa, keamanannya bagaimana, dan apakah ada space yang tersedia. Kalau tiga hal ini terpenuhi, kita boleh-boleh saja menyalip, selama itu perlu, aman, dan ada ruang. Tapi kalau saja salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi, maka tidak perlu nyalip," ujar Sony.

Saat berada di tol, mengatur jarak paling aman menggunakan rumus empat detik. Artinya, pengemudi harus menjaga jarak dengan kendaraan di depan setidaknya empat detik.

Viral Pengendara Mobil Bertingkah, Selap-selip di Tol Berakhir Tabrakan -  LambeTurah Official Website

Asumsi dari perhitungan ini berdasarkan respons manusia yang membutuhkan 1,5 hingga 2 detik plus reaksi mekanik pengereman yang membutuhkan waktu antara 0,5 hingga 1 detik.

"Satu detik gaya momentum kendaraan, satu detik reaksi rem dan jalan, satu detik mewakili reaksi pengemudi (kaget, memindahkan telapak kaki dari pedal gas ke rem), satu detik safety factor," urai Sony.

Di sisi lain dalam video tersebut terlihat mobil anteng di sisi kanan atau lane hogger, perilaku ini bisa mengganggu kendaraan lain yang ingin mendahului. Sebab mobil bergerak dalam kecepatan statis, padahal lajur kanan hanya digunakan untuk mendahului.

Perlu diketahui, lajur kanan hanya digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Namun setelah melewati mobil lain disarankan kembali ke lajur tengah atau kiri tol.

Jasa Marga sebagai pengelola tol kerap mengimbau setelah berhasil melewati mobil sebaiknya kembali ke lajur tengah atau kiri. Tindakan lane hogger ini bisa memicu tabrakan beruntun.

Di sisi lain Sony mengatakan ada beberapa alasan mengapa tidak disarankan untuk menyalip dari arah kiri, salah satu alasannya berkaitan dengan posisi kemudi di Indonesia yang berada di sisi kanan mobil, sehingga membuat fokus pengendara lebih cenderung memperhatikan arah kanan saja.

"Karena orang-orang terbiasa melihat kaca spion yang sebelah kanan, jarang melihat yang sebelah kiri. Kadang kalau ada kendaraan yang menyusul dari sebelah kiri, maka kendaraan yang ada di sebelah kanan itu akan kaget," ujar dia.

Namun ada pengecualian, pada pasal 109 ayat 2 tertulis; "Dalam keadaan tertentu, Pengemudi dapat menggunakan lajur Jalan sebelah kiri dengan tetap memperhatikan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan."

Keadaan tertentu dalam pasal 109 ayat 2 itu dijelaskan dalam lampiran jika lajur sebelah kanan atau paling kanan dalam keadaan macet, antara lain akibat kecelakaan lalu lintas, pohon tumbang, jalan berlubang, genangan air, kendaraan mogok, antrean mengubah arah, atau kendaraan bermaksud berbelok kiri.

Viral Pengendara Mobil Bertingkah, Selap-selip di Tol Berakhir Tabrakan - LambeTurah Official Website image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas