Seorang Ayah Gelar Sayembara Rp 250 Juta untuk Bisa Damaikan Keluarganya
Seorang ayah miliki tiga orang anak kandung bernama Rae Suryana, 66, warga Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berupaya memberikan hadiah uang sebesar Rp250 juta kepada semua lapisan masyarakat tanpa batas waktu.
Pembukaan sayembara itu dilakukan bagi yang bisa mendamaikan konflik keluarga.
"Saya akan memberikan uang tunai sebesar Rp 250 juta bagi siapa saja bisa mendamaikan konflik terjadi bersama anak perempuan, satu anak laki-laki, istri termasuk menantu dengan perdamaian, hanya satu syarat keluarga harus nurut dan selama ini ingin tidak bertentangan dengan hukum agama, negara dan adat," kata Suryana, saat menggelar jumpa pers di Jalan Bebedahan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Kamis (11/1/2024).
Suryana mengatakan, syarat perdamaian yang dilakukan supaya anak-anak dan istrinya harus menurut kepadanya sebagai kepala keluarga dan dengan membuka hadiah senilai Rp250 juta kontan berlaku bagi siapa saja dan tanpa batas waktu sepanjang belum berdamai dengan keluarganya.
Sayembara perdamaian ini dibuat oleh sang ayah lantaran sudah merasa tak mampu lagi menyelesaikan konflik internal keluarga. "Sayembara yang dilakukannya barangkali ada masyarakat mampu dan bisa mendamaikan keluarga, karena selama itu saya juga sudah 11 langkah melakukan untuk mediasi bersama keluarga selalu gagal terus. Karena, selama ini mendamaikan dari hati ke hati dan yang bisa meluluhkan keluarga, mengingat saya sendiri tidak tahu persis masalahnya," ujarnya.
Putus komunikasi selama 2 tahun Ia mengatakan, dirinya sudah lebih 2 tahun ini putus komunikasi dengan istri dan ketiga anak hingga merasa terusir dari rumah yang selama ini tinggal sampai terlantar meski memang masih memiliki aset dan kekayaan cukup, tapi dengan kekayaan yang dimilikinya tersiksa karena konflik dengan istri dan anak-anaknya.
Namun, untuk sekarang sedang menghadapi gugatan perdata terhadap rumah keluarganya dan tengah menghadapi gugatan cerai dari istrinya. "Untuk sengketa rumah sedang dalam tahap mediasi dan saya gugat rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal bersama keluarga dan saya sedang digugat cerai oleh istri.
Akan tetapi, selama ini sudah berusaha melakukan upaya musyawarah namun selalu gagal dan mediasi di Pengadilan Negeri (PN) Kelas I A belum membuahkan hasil karena keluarganya selalu mewakilkan pengacaranya tapi langkah hukum akan ditempuh dan berapa biayanya kalau perlu sepanjang hidup saya habiskan untuk menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Komentar Pedas