Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, S.H., M.H. menjelaskan FN meninggal dunia karena tenggelam di kolam dengan kedalaman 1,5 meter.

“Benar, FN adalah siswa SMP kelas 7, warga Desa Glagah, Jatinom,” kata dia dikonfirmasi, Senin (30/10/2023).

Abdillah mengungkap, korban belum pandai berenang dan tingginya baru 115 cm.

Diduga, FN mengalami kram di kaki dan kemudian tenggelam ketika berenang.

Kronologinya, FN bersama dengan MAF (13) pergi ke Umbul Gedaren dengan mengendarai sepeda motor.

Mereka berangkat dari rumah FN sekira pukul 13:00 WIB.

Sesampainya di Umbul Gedaren, MAF mandi di kolam sebelah selatan dan korban di kolam sebelah utara yang memiliki ukuran 13 x 15 meter dengan kedalaman 1,5 meter.

“Pada pukul 14:00 WIB, MAF mencari korban dan tidak dapat menemukannya. Dia mengira kalau FN sudah pulang ke rumah,” tutur Abdillah.

MAF pun memberitahu ayah FN, Su (51) dan dia mengatakan kalau FN belum pulang.

Pada pukul 14:30 WIB, Su memberitahu saksi tiga, yakni Kepala Desa Gedaren, Udin Diantara (54) bahwa sang putra belum pulang, hilang di Umbul Gedaren.

Udin lantas memberitahu Saryono (44), saksi empat terkait hilangnya FN.

Bersama dengan warga, keduanya mencari korban di pemandian Umbul Gedaren.

“Saksi empat, Saryono itu menyelam ke Umbul Gedaren dan menemukan bahwa FN tenggelam dan dalam keadaan meninggal dunia di dasar kolam,” ungkap dia.

Udin pun melapor ke Polsek Jatinom.

Korban dibawa ke Puskesmas Jatinom untuk diperiksa oleh dr. Nikmah Nur Fajarini, dokter yang bertugas.

“Dari pemeriksaan itu tidak ada tanda-tanda penganiayaan terhadap korban. Korban diduga meninggal karena kehabisan oksigen saat tenggelam,” tukasnya.