Dilansir dari World of Buzz, Kamis, 1 Februasi 2024, pelajar tersebut tidak melaporkan adanya tindakan keji yang dilakukan oleh gurunya di sekolah.

Sebaliknya, tindakan tersebut dipicu oleh tingkat stres yang tinggi yang dirasakan oleh pelajar tersebut terkait dengan pelajarannya. Video yang dibagikan oleh Jiupai News mengungkapkan bahwa kejadian ini terjadi di sebuah kantor polisi di China Tengah, khususnya di Xiangyang, provinsi Hubei, China, pada bulan lalu.

Dalam keterangan, Jiupai News menyebutkan bahwa pelajar tersebut adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melaporkan ke polisi sebagai bentuk pelepasan tekanan besar yang diberikan oleh orang tuanya terkait sekolahnya.

Siswa tersebut menjelaskan bahwa orang tuanya mendorong agar prestasi akademiknya meningkat dengan mengirimkannya ke sekolah sepulang sekolah.

Dalam video tersebut, seorang anak yang mengenakan seragam sekolah mendatangi loket di kantor polisi dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menghadiri kelas SPP lagi. Seorang petugas polisi kemudian terdengar bertanya kepada anak laki-laki itu.

“Pekerjaan rumah di pagi hari dan pelajaran di sore hari. Anda pasti sedang stres berat, kan?” tanya polisi tersebut. Setelah itu, anak laki-laki tersebut terlihat mulai menangis. Sementara seorang petugas polisi memberinya tisu yang kemudian dia gunakan untuk menyeka air matanya.

Seorang petugas polisi kemudian terdengar memberi tahu siswa tersebut bahwa prestasi akademiknya sangat bagus dan orang tuanya hanya ingin dia bekerja lebih keras.

Anak laki-laki tersebut kemudian berkata bahwa dia mendapat peringkat 8 di kelasnya yang terdiri dari 25 siswa, dan polisi tersebut memujinya, dengan mengatakan bahwa peringkat tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa.